LINTASJATENG, KENDAL – Sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan sekolah inklusi di Kabupaten Kendal, Kafe Satu Kata Kendal kembali menggelar even lari maraton, yang diikuti 75 pelari dari berbagai daerah di Indonesia, Jumat (4/3/2022) hingga Sabtu (5/3/2022).
Race Director Satu Kata Peduli Charity Run Kendal, Lexi Rohi dalam sambutannya menjelaskan, dalam even amal ini para peserta akan menempuh jarak 85 kilometer.
Dipaparkan, untuk rute yang ditempuh yakni start dari Kafe Satu Kata Patebon – Pasar Sedayu Gemuh – Desa Sojomerto – jalan Sri Wedari – jalan Curug Sewu – jalan Patean Boja – Omahe Opa – Polsek Singorojo – jalan Kaliwungu Boja – jalan Raya Kaliwungu (pembagian doorpres) – Pasar Srogo – jalan Sukodono – jalan Tentara Pelajar – Purin dan Finish di Kafe Satu Kata.
“Para peserta juga melewati beberapa rute pariwisata, antara lain Cagar Alam Pageruyung – River Walk Boja – Omahe Opa – Kawasan Plantera – Curug sewu dan Bukit Kandeng untuk ofisial. Total jarak yang ditempuh adalah 85 kilometer,” jelas Lexi.
Dirinya juga menyebut, untuk para peserta yang mengikuti maraton Satu Kata Peduli ini datang dari berbagai daerah di Indonesia. Yakni berasal dari daerah Jabotabek ada 36 peserta, Semarang 14 peserta dan Yogyakarta empat peserta.
Kemudian dari Malang, Bali dan Kendal dengan masing-masing tiga peserta dan dari Kudus dengan dua peserta.
“Sedangkan dari Bandung, Palembang, Makassar, Lombok, Surabaya, Gresik, Tegal, Cilacap, Magelang dan Wonogiri, masing-masing mengirimkan satu peserta,” papar Lexi.
Ia juga mewanti-wanti kepada para pelari yang notabene baru pertama kali menjajal jalur Kendal untuk selalu hati-hati dan waspada di beberapa jalur.
Acara kemudian dilanjutkan pembukaan acara, dengan menyajikan kesenian tradisional “jarang kepang” dari pelaku seni di Kabupaten Kendal.
Acara pemberangkatan dan pelepasan rombongan pelari “Carity Run Satu Kata Peduli” dilakukan oleh Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, yang hadir bersama Forkopimda dan Sekda Kendal, juga beberapa Kepala OPD, sekira pukul 21.00 WIB.
Sebelum pelepasan peserta maraton, Bupati Kendal dalam sambutannya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kafe Satu Kata Kendal bersama para sponsor dalam kegiatan amal untuk pembangunan sekolah inklusi yang ada di Kabupaten Kendal.
“Kami mewakili masyarakat Kendal mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung acara ini, serta para donatur yang ada di belakangnya. Kami mendukung kegiatan ini. Karena ini bagus, yakni untuk amal pembangunan sekolah inklusi,” ujarnya.
Dico menegaskan, kegiatan ini juga bisa memperkenalkan destinasi wisata yang ada di Kendal. Apalagi para peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia. Tentunya bisa ikut mempromosikan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Kendal, yang menurutnya, salah satu dari visi misi Pemerintah Kabupaten Kendal.
“Kami ucapkan selamat menikmati destinasi wisata yang ada di Kabupaten Kendal. Karena ini salah satu program pemerintahan kami dalam rangka pengembangan potensi pariwisata. Selain itu kami mendoakan agar semua peserta bisa selamat sampai tujuan,” ungkap bupati dalam sambutan sebelum melepas para pelari.
Event Owner dan Founder Kafe Satu Kata, Marcelli Lianawaty mengatakan, even amal ini adalah bentuk kepedulian dari komunitas olahraga lari, untuk pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di Kabupaten Kendal.
“Misi dari Satu Kata Peduli yang kedua ini, sasarannya adalah sekolah-sekolah inklusi, yang mana sudah dimulai dan diinisiasi oleh Pemkab Kendal. Untuk itulah kita memberikan dukungan untuk pengembangannya. Jadi memperbanyak sekolah-sekolah inklusi,” terangnya.
Marcelli juga menjelaskan, para peserta lari Satu Kata Peduli ini, selain memang pelari juga bertugas sebagai pencari donatur.
“Disinilah kami hadir, ada 75 pelari dari 17 kabupaten atau kota di Indonesia, mereka akan berlari sejauh 85 kilometer sambil mencari donasi untuk sekolah-sekolah inklusi di Kabupaten Kendal. Jadi para pelarinya itu harus mencari donasi,” jelasnya.
Marcelli menambahkan, untuk saat ini, donasi yang berhasil dikumpulkan oleh para pelari sampai hari ini sebesar Rp 205 juta.
“Ya, sampai malam ini, donasi yang sudah terkumpul sebesar Rp 205 juta. Kami akan menerima donasi hingga akhir bulan Maret 2022. Semoga dengan kepedulian kami ini bisa membantu anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga bermanfaat,” imbuhnya.
Salah seorang pelari asal Bali, Dani yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di Kendal, mengaku terkesan dengan keramahan masyarakat Kendal.
Ia pun mengaku tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti even ini. Hanya saja dirinya menjaga kesehatan tubuh agar tidak terpapar Covid-19.
“Saya datang ke Kendal ini terkesan dengan keramahan warganya. Mereka sangat ramah dan wellcome kepada kami para pendatang. Kalau persiapan khusus tidak ada. Paling jaga protokol kesehatan saja. Karena sayang, sudah jauh-jauh dari Bali sampai sini malah terpapar Covid-19,” ujarnya.
Menurut Dani untuk menghadapi even ini, dirinya hanya beberapa kali berlatih, baik pagi maupun sore dengan jarak tempuh lari sejauh 10-20 kilometer.
“Kalau medannya kita belum tau sih. Tapi saya akan stabil santai-santai saja, karena finishnya jarak tempuh yakni 19 jam. Ya mungkin target saya 15 jam lah sudah sampai lah jarak 85 kilometer ke finish,” pungkas Dani.
Dari pantauan, sebelum mengikuti maraton, para peserta melakukan registrasi, yang dilanjutkan dengan swab Antigen. Selanjutnya peserta mengambil tiket, kaos dan lain-lain di lokasi start Kafe Satu Kata patebon. (Mash).