KENDAL, lintasjateng.com – Pondok Modern Selamat Kendal melepas dan mewisuda 255 siswa kelas IX yang terdiri dari 130 siswa SMP Pondok Modern Selamat (PMS), dan 125 siswa SMP Unggulan PMS Kendal, Senin 20 Mei 2024.
Acara wisuda dan pelepasan yang dilaksanakan di aula Pondok Modern Selamat, dihadiri oleh orang tua siswa maupun kerabat.
Kepala SMP PMS, Jazuri mengaku bersyukur pelaksanaan wisuda dan pelepasan para santri dan santriwati kelas IX SMP PMS dan SMP Unggulan PMS yang berasal dari berbagai daerah se-Indonesia, telah berjalan dengan lancar.
“Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, karena bisa melaksanakan acara wisuda dan pelepasan 130 siswa SMP PMS dan 125 siswa SMP Unggulan PMS yang berasal dari berbagai daerah se-Indonesia. Semua berjalan sesuai harapan, dan wali santri dapat menghadiri undangan kegiatan tersebut,” kata Jazuri.
Ia berharap, para santri dan santriwati yang telah lulus dari SMP dapat melanjutkan sekolah di tingkat SMA di Pondok Modern Selamat. Terlebih saat ini ada kebijakan dari yayasan, bahwasanya siswa yang melanjutkan studi di PMS dibebaskan uang pendaftaran dan uang asrama sebesar Rp 8.250.000.
“Jika terpaksa harus pindah sekolah, kami sarankan untuk tetap pindah di pondok, agar ilmu agamanya tidak hilang,” ujarnya.
Salah seorang wisudawan terbaik SMP PMS asal Semarang, Brilly Ashoda Anton Junior, mengaku senang bisa menjadi lulusan terbaik. Ia mengatakan setelah ini ingin melanjutkan sekolah ke SMA 3 Semarang.
“Terima kasih kepada bapak dan ibu guru, yang telah membimbing kami. Kami sangat senang bisa berkesempatan belajar di Pondok Modern Selamat,” kata Brilly.
Disisi lain, salah satu koordinator Pondok Modern Selamat, Purnawirawan Polisi, AKBP Sutarso, berharap lembaga PMS kedepan akan terus berkembanh lebih baik lagi.
Ia menyebut, saat ini PMS sedang mulai menerapkan program baru, yakni terciptanya lingkungan pondok yang bersih, rapi dan indah (BRI).
“Selain itu, pihak pondok juga mengajak guru dan santri untuk bisa meningkatkan kedisiplinan. PMS juga mewajibkan guru yang masih lajang atau belum menikah tidur di pondok,” terangnya.
Ia juga berharap para guru bisa membantu kepala pondok untuk menerapkan kedisiplinan siswa atau santri agar beribadah tepat waktu. Baik itu waktu sholat, belajar, dan tidur.
“ Ponpes tidak lepas dari ibadah. Tujuan lembaga adalah untuk ibadah kepada Allah,” pungkasnya.(win).