KENDAL, lintasjateng.com – Desa Penyangkringan Kecamatan Weleri dan Desa Lumansari Kecamatan Gemuh menjadi percontohan berikutnya pada Program Padat Karya Infrastruktur 2023 Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispernaker) Kabupaten Kendal.
Pemkab Kendal telah menetapkan masing-masing satu desa di 20 kecamatan se-Kabupaten Kendal sebagai titik percontohan program padat karya 2023. Dengan menggunakan anggaran APBD Kendal senilai Rp 75 juta per-desa.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto saat meninjau program padat karya Desa Penyangkringan mengatakan, padat karya ini merupakan program Pemkab Kendal sebagai upaya penanganan pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Kendal. Dimana sebagai pilot project ada 20 titik pelaksanaan padat karya di 20 kecamatan se-Kabupaten Kendal.
“Jadi sekarang ambil di setiap Kecamatan satu titik yang jadinpilot project. Nanti kita akan evaluasi dan mudah-mudahan di tahun berikutnya akan kita perbanyak,” katanya.
Dico juga mengapresiasi atas kegiatan padat karya yang berlangsung di Desa Penyangkringan dan Desa Lumansari. Ia berharap desa yang menerima program tersebut agar mampu melaksanakannya dengan baik.
“Kemudian infrastruktur yang sudah dibangun agar dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat serta dijaga dan dirawat. Semoga bisa menyerap banyak tenaga kerja, termasuk upah tenaga yang terlibat agar bisa diberikan setelah pekerjaan ini selesai,” jelas Bupati.
Program Padat Karya tahun 2023 Kabupaten Kendal telah menetapkan 20 desa di 20 kecamatan se-Kabupaten Kendal yang menjadi percontohan. Dengan rincian total pekerja
Kepala Disperinaker Kendal, Cicik Sulastri menjelaskan, program padat karya tahun 2023 menggunakan dana APBD dengan anggaran sebesar Rp 75 Juta untuk masing-masing desa.
“Ada 20 titik lokasi padat karya di Kabupaten Kendal yang menyerap sebanyak 1.000 pekerja, masing-masing desa ada 50 pekerja dari warga setempat. Dan ditargetkan selesai salam waktu 15 hari,” paparnya.
Cicik mengungkapkan, untuk Desa Penyangkringan, pekerjaannya adalah rabat beton sepanjang 160 meter. Perbaikan jalan menuju akses perumahan penduduk yang kondisinya tidak layak untuk dilewati masyarakat apalagi dalam kondisi hujan.
“Melalui padat karya ini warga setempat yang belum bekerja bisa ikut bekerja. Sehingga menambah kesejahteraan warga. Dan selain mendapatkan upah, pekerja juga mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan kerja dan kematian kerja dari BPJS Ketenagakerjaan selama 1 bulan,” tutupnya.(Win).