KENDAL, lintasjateng.com – Pemerintah Kabupaten Kendal menghibahkan tanah seluas 2.000 meter persegi di Desa Kebumen, Kecamatan Sukorejo, Kendal untuk pembangunan Rumah Sehat Baznas (RSB) Kabupaten Kendal.
Pembangunan RSB mulai dilaksanakan dan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Kendal, Dico M Ganinduto yang diwakilkan kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kendal, Muhammad Noor Fauzi, Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum, Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji, Ketua MUI Kendal, Asroi Tohir, Selasa 17 Oktober 2023.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kendal, Muhammad Noor Fauzi memaparkan, pendirian RSB bertujuan untuk memberikan akses pelayanan kesehatan kepada secara gratis kepada mustahik.
“Adapun jenis RSB Kendal adalah Klinik Pratama Rawat Inap yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi Klinik Utama Rawat Inap, dengan sasaran, masyarakat Kendal, mustahik, fakir, miskin, agar mereka hidup sehat,” papar Noor Fauzi.
Ditambahkan, Rumah Sehat Baznas Kendal, kedepan diharapkan dapat dilengkapi dengan dokter spesialis dan perawat spesialis, sehingga dapat menjadi fasilitas penyangga dengan performa yang mumpuni dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kendal.
Pembangunan Rumah Sehat Baznas seluruhnya diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp 9 miliar. Namun pembangunan tahap pertama yang direncanakan selesai pada Januari 2023, bersumber dari Dana Zakat Baznas RI sebesar Rp 1.8 miliar dan dari Baznas Kabupaten Kendal, sebesar Rp 1 miliar.
Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum, menyampaikan, Baznas RI memberikan bantuan melalui Dana Zakat untuk pendirian RSB di Kendal Rp 1.8 miliar. RSB Kendal merupakan bagian dari pendirian 17 Rumah Sehat Baznas diseluruh Indonesia.
“Dari 17 RSB di Indonesia yang sudah beroperasi hari ini ada 13 RSB. Jadi Kendal punya rumah sehat untuk fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan,” terangnya.
Ditambahkan, RSB adalah program pelayanan kesehatan dengan konsep pelayanan terpadu, mencakup promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan spiritual kepada kaum fakir miskin yang dikembangkan dan dikelola oleh Baznas Kabupaten Kendal.
“Di Baznas ini kan ada infaq dan sedekah, makanya nanti yang diutamakan tentunya fakir miskin yang tidak punya dana atau BPJS gratis kesini. Tetapi, juga bisa segmen lain yaitu orang yang punya BPJS atau umum tapi tetap bayar,” imbuh Mokhamad Mahdum.
Ketua Baznas Kendal, Samsul Huda menjelaskan, RSB merupakan klinik pratama rawat inap, yang kedepan akan dikembangkan menjadi klinik utama rawat inap.
“Anggaran Rp 2,8 miliar ini, insyaallah untuk tahap pertama sudah bisa beroperasi untuk klinik pratama rawat inap. Tahap kedua nanti kita menuju ke klinik utama. Untuk tahap pertama ini targetnya tiga bulan, insyaallah Januari 2024 selesai, Februari kita peresmian,” terang Samsul Huda.
Ia menambahkan, didirikannya RSB juga diharapkan dapat membantu pemerintah, terutama dalam mengentaskan kemiskinan ekstrim maupun kasus stunting di Sukorejo.(Win)