KENDAL, lintasjateng.com – Sebanyak 21 gunungan hasil bumi hingga jajanan pasar menghiasi arak-arakan Kirab Budaya Merti Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal, Rabu 25 Juni 2025.
Ratusan warga dengan mengenakan busana adat tradisional ikut memeriahkan kirab budaya yang menjadi agenda rutin Pemerintah Desa Pekuncen setiap tahun sekali.
Kirab budaya dan merti desa ini merupakan ungkapan rasa syukur para warga setempat dan sebagai upaya untuk terus melestarikan budaya leluhur serta sebagai ajang mempromosikan potensj wisata religi di Desa Pekuncen.
Ketua Panitia Merti Desa, Suseno Edi mengatakan selain gunungan, tumpen dan lainnya, ada pusaka berupa mustaka asli peninggalan Pangeran Abinawa yang berusia sekitar 4,5 abad atau sekitar 450 tahun yang diarak mengelilingi desa.
“Ada 21 gunungan meliputi gunungan buah-buahan dan hasil pertanian. Dan yang sangat sakral di arak-arakan ini adalah pusaka berupa mustaka asli peninggalan Pangeran Abinawa yang usianya sekitar 4,5 abad atau sekitar 450 tahun,” ungkap Ketua Panitia Merti Desa, Suseno Edi.
Disampaikan sebelum di arak pusaka asli peninggalan Pangeran Abinawa dilakukan penjamasan dan dilakukan ritual khusus dan doa oleh para sesepuh dan tokoh agama yang berjumlah sembilan orang sebagai lambang Wali Songo.
“Untuk penjamasan sudah dilakukan kemarin malam dengan ritual khusus, kemudian ditutup kain dan diinapkan di balai desa,” jelasnya.
Ia menambahkan, kirab budaya merti desa ini diikuti selurih lapisan masyarakat baik dari RT/RW, PKK, organisasi keagamaan, unsur pendidikan dan lain sebagainya.
“Semua warga ikut terlibat, ada Paud, KB, SD, warga masyarakat kita libatkan. Baik ibu-ibu Fatayat, PKK dan lainnya. Ini sebagai bukti rasa syukur kita dan meningkatkan keimanan kita kepada Yang Maha Kuasa sekaligus untuk meningkatkan potensi wisata kita hingga internasional,” imbuh Suseno Edi.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari didampingi Wakil Bupati Benny Karnadi juga nampak berbaur mengenakan busana adat dan ikut arak-arakan kirab budaya dengan menaiki mobil jeep warna merah.
Bupati Kendal mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud nguri-uri budaya dan warisan leluhur. Serta bentuk rasa syukur masyarakat Desa Pekuncen atas berkah dan kelimpahan rezeki.
“Merti desa ini sebagai wujud syukur dari para warga kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah diberikan diantaranya kemakmuran, kesehatan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Bupati Tika juga mengapresiasi kegiatan ini karena menjadi salah satu upaya mendongkrak potensi wisata dan budaya lokal .
“Dan Desa Pekuncen ini merupakan salah satu desa yang memiliki wisata religi, dan kami hadir sebagai wujud perhatian untuk peningkatan pemberdayaan wisata sesuai visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kendal,” pungkasnya.(Win).