KENDAL, lintasjateng.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kendal menggelar pemeriksaan payudara (mamografi) gratis yang diikuti sekitar 100 pasien pada Rabu 13 Agustus 2025.
Pemeriksaan mamografi ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kendal ke-420. Dimana RSUD Kendal bekerjasama denga Rumah Baznas dan TP PKK Kabupaten Kendal memberikan layanan mamografi kepada masyarakat kurang mampu.
Direktur RSUD dr H Soewondo Kendal, dr Saikhu menjelaskan, pemeriksaan mamografi gratis ini sebagai upaya deteksi dini terkait penyakit kanker payudara yang seringkali dialami perempuan
“Tujuannya juga untuk memberi edukasi kepada masyarakat agar kalau datang ke rumah sakit itu tidak pada saat sakit saja tetapi juga saat melakukan deteksi penyakit yang bisa dicegah sejak dini sehingga angka kesembuhannya bisa lebih tinggi,” terangnya.
Ia menyebut ada sekitar 100 peserta dari 20 kecamatan di Kendal yang mendaftarkan diri yang dikoordinir oleh TP PKK Kendal. Dimana pemeriksaan mamografi akan dilakukan selama 10 hari.
“Karena pemeriksaan mamografi itu agak sedikit lama karena satu pasien bisa memakan waktu sampai 30 menit. Sehingga sehari maksimal hanya bisa melayani 10 peserta, dan yang kita utamakan yang daerah terjauh,” ungkap dr Saikhu.
Dr Saikhu juga mengungkapkan angka penderita penyakit kanker payudara di Kendal masih cukup tinggi yaitu sekitar 15 persen dengan usia diatas 40 tahun.
“Kalau mamografi ada bibitnya sudah langsung terdeteksi meski tidak ada benjolan,” imbuhnya.
Pemeriksaan mamografi gratis dibuka secara resmi oleh Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari didampingi Ketua TP PKK Kendal, Niken Larasati, dan Ketua Baznas Kendal Syamsul Huda.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menyambut baik pemeriksaan mamografi gratis di RSUD Kendal. Ia berharap melalui deteksi diri tersebut pasien bisa mengetahui sejak dini terkait penyakit kanker payudara sehingga bisa dilakukan penanganan lebih lanjut.
“Harapan kami dengan deteksi dini ini para ibu-ibu mengetahui lebih dini apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Apalagi kita ketahui bersama angka kematian akibat penyakit kanker payudara ini masih cukup tinggi. Sehingga kita berkolaborasi melaksanakan pemeriksaan mamografi,” ujarnya.
Ia menambahkan, karena keterbatasan alat pendeteksi mamografi di RSUD yang hanya memiliki satu alat maka untuk saat ini hanya bisa melayani sekitar 10 pasien setiap harinya.
“Nanti kalau dari pemeriksaan ada yang terdeteksi terkena penyakit kanker kita tindaklanjuti dengan pengobatan dan gratis,” bebernya.
Sementara, Ketua TP PKK Kend, Niken Larasari mengungkapkan, TP PKK bertugas untuk mengajak para perempuan di tiap-tiap kecamatan masing-masing 5 orang untuk memeriksakan diri terkait mamografi.
“Kita menyampaikan siapa yang mau daftar dan kita ambil lima orang. Nanti mungkin kedepannya bertahap,” ungkap Niken.(win).