KENDAL, lintasjateng.com – Pemerintah Kabupaten Kendal menggelar kegiatan Khaul Akbar Pahlawan Nasional KH. Ahmad Rifa’i di Pendopo Tumenggung Bahurekso Setda Kendal. Acara ini dihadiri oleh Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, para ulama, tokoh masyarakat, serta ribuan jamaah dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Panitia Khaul, Gus Parno, dalam laporannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kehadiran para jamaah yang memadati area pendopo.
“Alhamdulillah, kegiatan Khaul Akbar tahun ini diikuti sekitar 7.000 jamaah yang datang tidak hanya dari Kabupaten Kendal, tetapi juga dari berbagai wilayah di luar Kendal. Tema yang kita angkat tahun ini adalah “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan, Kendal Berdikari”,” ujarnya, (9/11/2025).
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai wujud penghormatan kepada KH. Ahmad Rifa’i, tokoh besar dan ulama pejuang asal Kendal yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2024.
“Saya merasakan kebahagiaan dan kehormatan dapat bersilaturahmi bersama para jamaah. Peringatan Khaul Akbar ini bukan sekadar mengenang, tetapi juga menjadi sarana untuk memanjatkan doa dan meneladani perjuangan beliau,” tutur Bupati.
KH. Ahmad Rifa’i mengajarkan kepada kita bagaimana iman, ilmu, dan keberanian dalam berjuang dapat berjalan beriringan.
“Nilai-nilai itu harus kita rawat dan teruskan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan negara,” lanjutnya.
Bupati juga menegaskan bahwa penetapan KH. Ahmad Rifa’i sebagai Pahlawan Nasional menjadi kebanggaan sekaligus amanah bagi seluruh masyarakat Kendal.
Pemerintah Kabupaten Kendal berkomitmen untuk terus bersinergi dengan berbagai organisasi keagamaan dalam menjaga nilai-nilai perjuangan beliau agar tetap hidup di tengah masyarakat.
Kegiatan Khaul Akbar berlangsung khidmat dengan rangkaian doa bersama, tausiyah, dan pembacaan riwayat perjuangan KH. Ahmad Rifa’i.
Para jamaah tampak antusias mengikuti acara hingga selesai, sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada sosok ulama pejuang yang gigih menegakkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.(yan)
