KENDAL, lintasjateng.com – Sebanyak 58 sekolah di Kabupaten Kendal terdampak cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Kendal dalan sepekan ini. Dampak cuaca ekstrem diantaranya banjir, pohon tumbang maupun longsor menimpa 43 SD, delapan SMP dan tujuh Paud.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi, saat dikonfirmasi, Selasa 3 Januari 2023. Dikatakan dari jumlah 58 sekolah tersebut, sebagian besar sekolah masih dikategorikan terdampak ringan.
“Alhamdulillah dampaknya ringan hanya beberapa yang dampaknya cukup besar. Kalau SMP ada dua, yaitu SMP Negeri 1 Brangsong dan SMP Negeri 2 Weleri. Kalau SD ada SD Negeri 1 dan 2 Kebonadem, SD Brangsong,” terangnya.
Untuk itu dirinya telah mengeluarkan surat edaran bagi sekolah yang terdampak cuaca ekstrem untuk mengganti pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh melalui daring maupun penugasan.
“Hari pertama masuk sekolah tetap hari Senin kemarin, cuma bagi sekolah yang terdampak, kemudian orangtua siswa terdampak aksesbilitasnya terdampak, bisa belajar dari rumah selama dua hari sambil menunggu perkembangan selanjutnya,” kata Wahyu.
Wahyu berpesan, satuan tenaga pendidikan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga beberapa hari kedepan
Usai libur panjang, beberapa sekolah di Kabupaten Kendal terpaksa melaksanakan pembelajaran jarak jauh akibat banjir yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Kendal.
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Kebonadem Brangsong, Linda Sri Wahyuda mengatakan, banjir telah menggenangi seluruh ruang kelas mereka sehingga pihak sekolah terpaksa meliburkan pembelajaran tatap muka yang digantikan dengan pembelajaran melalui daring.
“Ya kami terpaksa memberikan tugas secara kepada para murid. Karena kondisi sekolah yang belum memungkinkan untuk anak-anak belajar. Karena masih banyak lumpur licin dan malah bahaya,” ujarnya.
Dikatakan, banjir menggenangi SD Negeri 2 Brangsong setinggi kurang lebih satu meter mengakibatkan beberapa dokumen serta printer tidak bisa diselamatkan. Pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh selama dua hari.
“Bapak Kepala Dinas juga sudah mengijinkan bagi sekolah yang kena dampak banjir untuk memberikan pembelajaran jarak jauh,” papar Linda.
Senada, Ketua Komite SD Islam Terpadu Robbani Kelurahan Langenhargo Kendal Didik Junaidi menjelaskan, SDIT Robbani juga terpaksa melaksanakan pembelajaran jarak jauh akibat banjir yang melanda sebagian besar perumahan RSS Langenharjo Kendal. Hingga saat ini pihak sekolah juga masih melakukan pembersihan sisa-sisa endapan lumpur.
“Murid belajar dirumah selama dua hari. Karena kondisi di sepanjang Kelurahan Langenharjo banjir belum surut dan banyak yang masih tergenang,” ungkapnya.(Win).