KENDAL, lintasjateng.com – Diduga terlilit hutang seorang suami gantung diri usai membunuh istrinya di rumahnya Dusun Traju RT 3 RW 1 Desa Manggungsari Kecamatan Weleri. Pasangan suami istri, Muhammad Suwandi (51) dan Indah Surowati (48) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh ibu korban Suatmi (69) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kapolres Kendal AKBP jamal Alam H saat di tempat kejadian perkara (TKP) membenarkan kejadian tersebut. AKBP jamal Alam menerangkan pembunuhan diduga dilakukan suaminya. Kemudian suami bunuh diri dengan cara gantung diri di ruang belakang bagian dapur.
“Kejadian hari ini Jumat 7 April 2022, sekitar pukul 17.00 WIB. Ditemukan mayat istrinya Indah Surowati di dalam kamar. Dan suaminya Muhammad Suwandi yang gantung diri di bagian dapur belakang,” terang AKBP Jamal Alam.
Diungkapkan, untuk motif kejadian diduga karena masalah ekonomi yakni hutang piutang. Namun untuk memastikan motif utama pihaknya masih akan melakukan pendalaman lebih lanjut.
“Untuk motif masih dalam penyelidikan. Namun dari informasi dari saudara dan kedua orang tuanya ada motif ekonomi yaitu hutang piutang. Nanti kita akan kembangkan lagi dengan pemeriksaan saksi-saksi untuk menentukan motif utama,” ungkapnya.
AKBP Jamal Alam menambahkan, pada tubuh korban istri terdapat bekas luka didagu. Dan ditemukan linggis berukuran kurang lebih satu meter di tempat kejadian.
“Itu untuk kotban yang istrinya yaitu Indah. Kalau suaminya ditemukan masih dalam keadaan tergantung oleh tali. Kemungkinan diduga gantung diri,” imbuh Kapolres Kendal.
Sementara saat ini kedua korban suami istri beserta anak korban yang masih berusia satu tahun sudah dibawa ke RSI Weleri.
Salah satu kerabat korban, Puji saat dikonfirmasi menjelaskan, saat mengetahui kejadian tersebut, dirinya langsung kerumah korban dan mendapati istri korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Istrinya di kamar, pas saya mau buka pintunya dibuka agak susah karena ketutup korban. Terus saya geser saya periksa tubuhnya sudah kaku. Korban istri di kamar bersama anaknya yang masih umur sekitar satu tahun. Kalau suaminya masih posisi menggantung dibelakang,” katanya.
Salah seorang perangkat desa yang juga masih keluarga korban Suwanto menuturkan, baru mengetahui kabar tersebut dari adiknya. Dirinya mengaku tidak pernah mendengar pasangan suami istri tersebut cekcok atau bertengkar.
“Saya tau itu ditelpon adik saya. Kok ada rame-rame. Terus saya langsung kesini sudah banyak orang. Selama ini saya gak dengar mereka cek-cok. Ya sepertinya rukun-rukun saja,” pungkasnya.(Win).