KENDAL, lintasjateng.com – Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal menggelar Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemuda Kabupaten Kendal di Agro Wisata Tirtoarum Baru Kendal, Selasa 30 Mei 2023.
Kegiatan dengan tema “Siap menjadi wirausaha muda kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing di era digital” bertujuan untuk menciptakan para usahawan pemuda. Sehingga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran serta kemisikinan di Kabupaten Kendal.
Kepala Disporapar Kendal, Achmad Ircham Chalid menjelaskan, kegiatan tersebut digelar selama dua hari Selasa-Rabu, 30-31 Mei 2022. Dan diikuti oleh 150 peserta pemuda usia 16-30 tahun dari 20 Kecamatan di Kabupaten Kendal
“Total pendaftar yang kita buka melalui online itu ada 190 peserta. Dan setelah kita verifikasi ternyata ada yang usianya melebihi usia yang ditetapkan serta ada yang sudah mengikuti ditahun-tahun sebelumnya. Sehingga kita seleksi dari 190 menjadi 150 peserta,” terang Achmad Ircham Chalid.
Dirinya mengungkapkan, pada pelatihan kewirausahaan kali ini, pihaknya memberikan materi yang difokuskan kearah digitalisasi untuk pemasaran produk dan usaha.
“Nanti setelah ini harapannya para peserta sudah bisa memulai berwirausaha sesuai dengan keinginan mereka masing-masing,” ujarnya.
Ircham menambahkan, usai pelatihan kewirausahaan, nantinya Disporapar akan menggelar kegiatan lanjutan berupa Sekolah Bisnis Kendal (SBK). Serta kegiatan teknoprenuer yang merupakan kegiatan lomba bagi para pengusaha muda yang ada di Kabupaten Kendal.
“Harapannya tentunya semakin banyak wirausahawan di Kabupaten Kendal. Yang mana dengan adanya itu dapat menciptakan lapangan kerja. Sehingga mengurangi pengangguran dan juga mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Kendal,” Imbuh Kadiporapar.
Kegiatan menghadirkan lima narasumber yakni, CEO edutran.id, Hendi Pratama, Owner Waras Production, Waras Danar Rizki, Owner Husni Flowers Yogyakarta, Husni Mubarok, Founder Hero Creative Design Rizki Imhan Rohanza, serta CEO Mobile Application Development Kendal, Rizky Bagus Ardianto.
Salah satu narasumber, Hendi Pratama menjelaskan, pihaknya memberikan paparan terkait bagaimana merubah konten menjadi penjualan. Selain itu juga pemaparan terkait konsistensi dalam membuat konten penjualan tersebut.
“Yang lainnya adalah bagaimana memberikan sudut pandang sesuai unique selling proposition atau USP. Produknya apa, kelebihannya apa, dan jangan lupa kontennya harus sesuai produknya. Tapi harus diselingi dengan edukasi, humor dan konten-konten menarik,” papar Hendi Pratama.
Dirinya menambahkan, para peserta juga diberikan pengetahuan tentang bagaimana cara menjual konversi.
“Tujuannya agar tau ada penjualan yang efektif, ada yang tidak. Dan tidak semua orang tau, dia merasa sudah berjualan tapi tidak laku-laku. Nah ini yang tadi disampaikan,” imbuhnya.
Sementara salah seorang peserta, Assyifa dari Sukorejo mengaku mengikuti kegiatan tersebut guna menambah pengetahuannya tentang bagaimana cara memasarkan produk madunya melalui konten maupun sosial media.
“Selama ini saya berjualan madu tapi pemasarannya masih lingkup kecil seperti melalui whatsapp atau facebook aja. Harapannya dengan mengikuti pelatihan ini jadi tau bagaimana cara membuat konten, bagaimana memasarkan melalui online. Ya agar usaha saya lebih berkembang lagi,” tutupnya.(Win).