KENDAL, lintasjateng.com – Kawasan Widuri Pegandon kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui peluncuran Program Pembinaan dan Pelatihan (Binlat) Karir Kedinasan, yang digelar pada Jumat, 7 November 2025.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kawasan Widuri Pegandon dan ABC Training Camp, dengan dukungan perwakilan resmi dari Lanal Semarang dan pelatih profesional dari unsur TNI/POLRI.
Sebanyak 55 putra-putri Kendal mengikuti Binlat pertama dan terlengkap di daerah ini tanpa dipungut biaya.
Selama enam hari, peserta akan menjalani pelatihan intensif mencakup pemeriksaan administrasi (Rikmin), pemeriksaan kesehatan (Rikkes), kesamaptaan jasmani, psikologi, hingga Tes Potensi Akademik (TPA) berbasis Computer Assisted Test (CAT) yang terintegrasi.
Pembina Kawasan Widuri Pegandon, Muhammad Makmun, menjelaskan bahwa program ini hadir sebagai bentuk respon nyata terhadap tingginya antusiasme generasi muda Kendal untuk mengabdi sebagai abdi negara.
“Kami ingin memastikan anak-anak Kendal mendapatkan akses pembinaan yang berkualitas dan setara dengan pelatihan resmi calon taruna. Kehadiran Lanal Semarang dan pelatih profesional menjadi jaminan bahwa standar yang kami terapkan valid dan akuntabel,” ungkap Makmun.
Lebih lanjut, Makmun menegaskan bahwa Binlat ini juga merupakan tindak lanjut dari aktivasi Pilot Project Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kawasan se-Nusantara yang diresmikan oleh Menko PM pada 17 September 2025 lalu.
“Kami ingin Kawasan Widuri menjadi contoh bagaimana pemberdayaan masyarakat bisa diintegrasikan dengan pembangunan SDM unggul. Dari sini, kita harapkan lahir calon-calon taruna, prajurit, dan aparatur negara yang bermental kuat serta memiliki jiwa pengabdian tinggi,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari yang hadir membuka kegiatan tersebut mengapresiasi langkah inovatif Kawasan Widuri Pegandon.
Ia menyebut program ini sebagai bentuk kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam membangun generasi muda Kendal yang berdaya saing.
Pelatihan berlangsung hingga 11 November 2025, dan diharapkan menjadi model pembinaan kedinasan berbasis kawasan pertama yang sukses di Jawa Tengah.(yan)






