KENDAL, lintasjateng.com – Dalam rangka upaya meningkatkan kunjungan pariwisata, Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kendal melaunching Aplikasi Pariwisata Kendal berbasis Geographic Information System (GIS), dan Community Based Tourism (CBT), di Pendopo Tumenggung Bahurekso Setda Kendal, Rabu 5 Juli 2023.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menjelaskan, aplikasi berbasis GIS tersebut merupakan aplikasi yang dapat memudahkan masyarakat khususnya wisatawan untuk mengetahui potensi wisata, akomodasi, transportasi, dan Daya Tarik Wisata (DTW) dari titik atau posisi wisatawan berada.
“Hari kita berihtiar untuk meningkatkan eksositem pariwisata dengan melaunching aplikasi pariwisata berbasis GIS. Sehingga nantinya akan bermanfaat dan memudahkan wisatawan yang akan berwisata di Kabupaten Kendal,” terang Dico.
Dico juga menyambut baik atas dilaunchingnya Community Based Tourism yang diharapkan dapat menjadi media peningkatan jejaring pelaku pariwisata sekaligus menjadi media berkomunikasi terkait dengan pengembangan pariwisata di Kabupaten Kendal.
“Community Based Tourism yang harapannya mempermudah komunikasi antara stakeholder terkait. Ini yang sangat penting, jadi jangan sampai ada mis komunikasi terhadap pengembangan pariwisata di Kendal. Ini bisa menjasi wadah dalam mengembangkan potensi wisata,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Komitmen Bersama seluruh stakeholder pariwisata dalam membangun Community Based Tourism Kabupaten Kendal danpenandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Kendal dengan Perum Perhutani KPH
Kendal.
“Setelah penandatangan kerjasama ini, menjadi langkah awal bagi kita bersama dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Kendal. Sehingga pariwisata di Kendal akan semakin dikenal dan jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat lagi,” imbuh Bupati Kendal.
Kepala Disporapar Kendal, Achmad Ircham Chalid mengungkapkan, Community Based Tourism mewadahi seluruh pelaku pariwisata termasuk pentahelix yakni pemerintah, pengusaha, media, komunitas hingga akademisi. Yang fungsinya adalah sebagai wadah komunikasi diskusi, juga sebagai wadah pengembangan pariwisata di Kendal.
“Termasuk didalamnya nanti ada fungsi untuk memasarkan bersama-sama produk pariwisata. Karena selama ini kan kita masih parsial. Biro wisata jalan sendiri, teman-teman pelaku pariwisata jalan sendiri. Sehingga dengan adanya Community ini nanti kita bisa bareng-bareng,” papar Achmad Ircham Chalid.
Ditambahkan, teekait aplikasi GIS merupakan aplikasi panduan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke tempat wisata.
“Jadi hampir mirip dengan google map, cuma kita fokusnya ke tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Kendal. Jadi misal kita scan barkotnya kita akan mengetahui posisinya dimana. Dan ketika kita akan mengunjungi tempat wisatanya kita tinggal klik, nanti kita akan diarahkan kesana,” imbuhnya.(Win)