KENDAL, lintasjateng.com – Meski stunting di Kabupaten Kendal terus mengalami penurunan, Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki sekaligus KetuaTim Pelaksana Percepatan Stunting (TPPS) meminta para camat sebagai ketua Tim Penurunan Stunting Kecamatan turun kebawah dalam menggerakkan tugas dan fungsi segenap anggota TPPS Kecamatan.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Kendal saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kendal Tahun 2023 di Ruang Abdi Praja Setda Kendal, Selasa 21 Februari 2023.
Wabup yang akrab disapa Pakde Bas meminta para camat se-Kabupaten Kendal tidak bekerja secara rutinitas terutama dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Kendal. Selain menggerakkan TPPS Kecamatan, Camat di Kabupaten Kendal harus menggerakkan tugas dan fungsi TPPS desa/kelurahan agar dapat mengidentifikasi merumuskan upaya sasaran beresiko stunting.
“Selain itu melaksanakan intervensi penanganan stunting, mengembangkan inovasi percepatan penurunan stunting, dan menjalin kolaborasi dengan para pihak untuk percepatan penurunan stunting,” ujar Pakde Bas.
Wabup menegaskan, para camat bisa lebih maksimal dan berinovasi dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Kendal. Dirinya juga mengimbau bahwa upaya-upaya percepatan penurunan stunting yang dilakukan TPPS Kecamatan wajib dilaporkan kepada TPPS Kabupaten secara berkala.
“Pak camat panjenenganlah yang bisa secara maksimal menurunkan angka stunting yang ada diwilayahnya. Saya masih melihat pak camat ini rutinitas saja kegiatannya, mumpung saya bertemu panjenengan, mari saya ajak panjenengan untuk muncul terutama dalam percepatan angka stunting di Kendal,” tandasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kabupaten Kendal Albertus Hendri Setiawan menjelaskan, inovasi pencepatan penurunan stunting di Kabupaten Kendal sebenarnya sudah berjalan baik melalui desa dan puskesmas ataupun melalui organisasi-organisasi yang lain seperti yang diharapkan Wabup Kendal.
“Harapan Pak Wabup, sebenarnya inovasi-inovasi sudah berjalan melalui desa, puskesmas. Supaya itu bisa tetap berlanjut. Sambil nanti barangkali yang belum ada inovasi-inovasi bisa memunculkan inovasi dalam percepatan menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Sementara, Camat Limbangan, Alfebian Yolando menyampaikan sangat setuju apa yang disampaikan Wabup Kendal bahwasannya camat harus turun sampai tingkat bawah dalam percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kendal.
“Karena memang fungsi kami adalah pelayanan. Di Limbangan sendiri stuntingnya sudah turun dari 20 persen menjadi delapan persen,” tutur Camat Limbangan.
Menurutnya, penurunan angka stunting di Kecamatan Limbangan ini juga tidak lepas dari koordinasi dengan seluruh stakeholder dan dinas terkait.
“Inovasi kami adalah turun kebawah. Turun ke masyarakat, pengawasan langsung,” ungkapnya.
Berdasarkan survei Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) angka stunting di Kabupaten Kendal terus mengalami penurunan dari 13,3% menjadi 11,4% atau dari 7892 balita menjadi 6413 balita.(Win).