KENDAL, lintasjateng.com – Pabrik Daur Ulang Sampah Plastik PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia mulai dibangun di Kawasan Industri Kendal (KIK). Pembangunan ditandai dengan ground breaking, Selasa 6 Juni 2023.
Pabrik yang dibangun di area seluas 2,6 hektare di KIK. Dengan total investasi mencapai sekitar US$60 juta ini merupakan oleh-oleh yang dibawa Bupati Kendal usai penandatanganan bersama Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia di Hongkong pada Maret 2023 lalu.
Ground breaking dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, bersama Kepala DPMPTSP, DPUPR, Kepala DLH dan Kepala Disperinaker.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menyatakan pihaknya akan membantu dan memberikan support terhadap pembangunan pabrik daur ulang sampah plastik tersebut.
“Kita dari Pemda sendiri akan memberikan support anggaran untuk melakukan sosialisasi. Ini adalah bagian dari MoU yang sudah kita tanda tangani bersama,” katanya.
Dico M Ganinduto mengatakan, jika pabrik tersebut sudah beroperasi maka kebutuhan sampah plastik yang akan didaur ulang sangat besar. Menurutnya, dengan dibangunnya pabrik tersebut dapat menambah nilai value terhadap ekonomi di Kabupaten Kendal.
Untuk itu pihaknya akan memberikan edukasi dan mendorong peran aktif masyarakat untuk bekerja sama dengan BUMDes melakukan tata kelola sampah.
“Kami akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat di Kabupaten Kendal terkait pentingnya memilah sampah dan mendapatkan nilai value. Jika ini berhasil bisa dijadikan percontohan bagi daerah lain,” imbuh Bupati Dico.
Direktur PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia, Dian Kurniawati menyampaikan, pabrik tersebut nantinya ditargetkan dapat membantu mengolah sebanyak 48 ribu ton sampah botol plastik setiap tahunnya atau setara dengan 1,9 miliar botol plastik melalui tehnologi modern dengan hasil akhir PET atau biji plastik.
“Pabrik ini merupakan pertama di Jawa Tengah dan mampu produksi 36 ribu ton material PET daur ulang termasuk material food-grade untuk pembuatan botol minum PET baru,” terangnya.
Selain itu menurutnya, investasi ini tidak hanya bertujuan untuk memecahkan masalah sampah dan menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal.
“Untuk pengumpulan sampah plastik tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan para pengepul lokal terutama di Kabupaten Kendal. Proyek ini juga akan menciptakan peluang kerja baru untuk berbagai posisi teknis dan administratif yang direkrut dari orang-orang sekitar,” jelas Dian Kurniawati.(Win)