KENDAL, lintasjateng.com – Petani bawang merah di Kabupaten Kendal kini dapat menyimpan sementara waktu hasil panen mereka di cold storage saat harga bawang merah di pasaran tengah anjlok.
Hal ini lantaran saat ini sudah ada gudang penyimpanan bawang merah Cold Storage di Desa Krompakan, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal yang bisa menjaga kondisi bawang merah hingga kurang lebih setengah tahun.
Cold storage bawang merah adalah metode penyimpanan bawang merah dalam suhu dingin untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kualitasnya.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari yang akrab disapa Mbak Tika mengatakan, cold storage yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pertanian RI tahun 2024 ini bisa dimanfaatkan untuk menyimpan bawang merah saat harganya sedang turun. Sehingga hal ini bisa menjadi upaya menstabilkan harga terutama pada saat panen raya.
“Sebentar lagi kan panen raya, jadi Ini bisa dimanfaatkan untuk pengendalian harga saat harga jatuh bisa disimpan dulu. Nanti bawang merahnya bisa dikeluarkan dari cold storage untuk dijual kalau harganya sudah naik lagi,” terang Mbak Tika, Jumat 30 Mei 2025.
Menurutnya, dengan metode penyimpanan di cold storage ini bawang merah bisa bertahan sekitar 6 bulan kedepan yang diharapkan dapat dimanfaatkan petani saat harga sedang turun sehingga para petani tidak merugi.
“Kalau dulu belum ada cold storage kan harga berapapun langsung dijual karena takut nanti bawang merahnya rusak, jadinya kan rugi. Kalau disimpan di cold storage bisa tahan sampai 6 bulan jadi kalau harga stabil bisa dikeluarkan lagi,” ungkapnya.
Bendahara umum Champion Bawang Merah, Ahmad Sholeh menjelaskan, bantuan gudang bawang merah cold storage ini merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian RI melalui alokasi DAK 2024 sebagai fasilitas untuk petani Champion.
“Champion itu yang dibentuk Kementan, yang tugasnya menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas pertanian,” katanya.
Ia menuturkan, dengan adanya cold storage di Kendal diharapkan pasokan dan harga bawang merah bisa tetap terjaga dan stabil di pasaran. Terlebih Kendal merupakan tiga besar pemasok bawang merah di Indonesia dengan produksi rata-rata mencapai sekitar 36 ton pertahun.
Sementara, Ketua Paguyuban Petani Bawang Merah Kendal, Syamsudin menyampaikan dengan adanya cold storage ini nantinya akan sangat membantu para petani bawang merah di Kabupaten Kendal.
“Ini nantinya sangat membantu kami petani bawang merah. Cold storage ini bisa menampung hasil panen kami disaat harganya kurang bagus atau sangat rendah karena kalau kita paksakan dijual kan kita akan merugi banyak,” tuturnya.
Menurutnya dengan disimpan di cold storage lebih efektif dan menguntungkan dari pada dijual langsung saat harga bawang merah tengah anjlok.
“Kalau disimpan dua atau sampai empat bulan dengan biaya di cold storage itu selisihnya sangat tinggi. Sehingga sangat membantu saat harga bagus untuk kita jual,” imbuhnya.
Syamsudin berharap kedepan bantuan cold st9rage dari Kementerian Pertanian bisa ditambah lagi sehingga dapat menampung lebih banyak hasil panen petani bawang merah di Kendal.
“”Ini fasilitasnya baru menampung 18 ton, nanti kita minta agar Champion bisa upayakan lagi untuk ditambah. Karena ini satu-satunya cold storage di Kendal,” harapnya.(Win).