KENDAL, lintasjateng.com – Berdasarkan penilaian skor kematangan keseluruhan aspek penyelenggaraan Satu Data Indonesia (SDI) di Kabupaten Kendal masih dibawah rata-rata tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Kendal, Izzuddin Latif Rapat Koordinasi Satu Data Indonesia (SDI) tingkat Kabupaten Kendal dan Penandatanganan Komitmen Implementasi SDI di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Kamis 1 Desember 2022.
Acara dihadiri Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki, para Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Kendal serta para petugas data.
Kepala Baperlitbang Kendal, Izzuddin Latif mengungkapkan, berdasarkan penilaian skor kematangan keseluruhan aspek penyelenggaraan SDI di Kabupaten Kendal yakni sebesar 48,33%, dan masih dibawah rata-rata tingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Penilaian kemarin kita bahasanya masih terdefinisi di 48,33 persen, sedangkan rata-rata tingkat provinsi itu sudah 50,19 persen. Sehingga kita memang termasuk yang paling bawah,” ungkapnya.
Dirinya mengatakan, data yang masih dibawah tersebut diantaranya aspek kelembagaan, aspek sumberdaya manusia dan aspek teknologi informasi. Sehingga diharapkan melalui rapat koordinasi SDI ini bisa menyatukan presepsi bahwasannya prinsip data itu valid, akurat, mutakhir, terpadu, mudah diakses dan dibagipakaikan.
“OPD itu sebagai produsen data. Yang sudah disepakati produsen data ada tiga, satu Kendal dalam angka, kedua itu kaitannya dengan capaian RPJMD, kemudian kaitannya dengan SDGs,” tambah Kepala Baperlitbang.
SDI adalah kebijakan tata kelola data Pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan. Serta mudah diakses dan dibagipakaikan antara instansi Pusat dan instansi daerah.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto menegaskan, data merupakan kunci yang sangat penting untuk menjalankan roda pemerintahan.
“Saya menyadari bahwa data yang ada di pemerintahan ini ada di masing-masing instansi. Sehingga ini tidak memberikan efisiensi ketika kita membutuhkan data yang urgent untuk bisa memberikan kebijakan-kebijakan,” tegas Dico.
Dico berharap, usai rakor SDI ini bisa ditindaklanjuti dan menjadi komitmen bersama dalam menyajikan data-data yang akurat untuk kebijakan pimpinan dalam mengambil keputusan untuk Pemerintahan Kabupaten Kendal.
“Saya berharap data-data ini yang bisa memberikan input kepada pemerintahan. Salah satunya misalnya inflasi ini sangat penting sekali. Tapi data inflasi saat ini belum terintegrasi dengan data yang ada di Kominfo,” harap Bupati Kendal.
Dirinya menambahkan masih dibawah SDI Kabupaten Kendal dari provinsi, artinya belum adanya keseriusan dalam menyajikan Satu Data Indonesia dalam mengintegrasikan data-data yang ada di Kabupaten Kendal.
“Saya minta tolong, setelah kegiatan pada hari ini segera disinergikan data-data yang ada di seluruh pemerintahan, OPD, maupun kecamatan. Ini yang dibutuhkan apabila ingin serius memberikan pembangunan di Kabupaten Kendal,” pungkasnya.(Anik)