KENDAL, Lintasjateng.com – Kondisi cuaca ekstrem yang sebelumnya telah diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, dimana beberapa daerah di Jawa Tengah, salah satunya Kabupaten Kendal akan terjadi banjir, angin kencang dan longsor.
Berdasarkan data yang dikeluarkan BPBD Kendal, Sabtu (31/12/2022), berbagai bencana seperti banjir, angin kencang dan longsor terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Kendal. Setidaknya ada sembilan kecamatan di Kabupaten Kendal terendam banjir.
Banjir yang di Kecamatan Kendal, terutama terjadi untuk daerah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS Kendal) dengan15 Kelurahan. Akibatnya, 40.753 jiwa terdampak.
Sementara di Kecamatan Brangsong, banjir yang terjadi di Desa Kebonadem mengakibatkan 2.550 jiwa terdampak, di Desa Turunrejo 4.233 jiwa, di Desa Tosari 4.026 jiwa, di Desa Sidorejo 5.875 jiwa, dan di Desa Brangsong 6.645 jiwa.
Di Kecamatan Kaliwungu, banjir terjadi di Desa Krajankulon mengakibatkan 10.098 jiwa terdampak, di Desa Kutoharjo 11.950 jiiwa, di Desa Wonorejo 4.508 jiwa, di Desa Sarirejo 8.610 jiwa, di Desa Sumberejo 7.988 jiwa, di Desa Kumpulrejo 2.994 jiwa, dan di Desa Karangtengah dengan dampak 3.231 jiwa.
Sedangkan banjir di Kecamatan Kaliwungu Selatan, terjadi di Desa Protomulyo dengan dampak kepada 97 kepala keluarga.
Di Kecamatan Patebon, banjir melanda Desa Kartikajaya dengan 1.285 jiwa terdampak, di Desa Bangunsari 1.938 jiwa, Desa Wonosari 2.518 jiwa, di Desa Donosari 2.958 jiwa,dan di Desa Pidodokulon dengan 3.073 jiwa yang terdampak.
Sementara di Kecamatan Weleri banjir hanya melanda Desa Manggungsari, namun yang terdampak sebanyak 3.277 jiwa.
Di Kecamatan Pegandon, banjir terjadi di Desa Puguh dengan 2.860 jiwa dan di Desa Dawungsari dengan 1.650 jiwa yang terdampak.
Di Kecamatan Cepiring, banjir melanda Desa Cepiring dengan 8.926 jiwa terdampak, serta di Desa Kaliayu dan Desa Juwiring.
Sedangkan di Kecamatan Rowosari, banjir terparah di Desa Gempolsewu, dengan jumlah terdampak sebanyak 11.926 jiwa.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal, Sigit Sulistyo mengatakan, data jumlah penduduk atau jiwa tersebut dihimpun dari data BPS Kendal.
“Data dihimpun dari BPS Kabupaten Kendal, dan sewaktu-waktu bisa berubah, ketika ada update data di lapangan,” ujarnya.
Sigit menambahkan, untuk bencana angin kencang terjadi di depan kantor Kecamatan Rowosari, sebelah SMA Negeri 1 Cepiring, Desa Tanjunganom, Gebanganom dan Desa Kebonsari, Rowosari, Desa Weleri Rt 002, Rw 002, Kecamatan Weleri, Desa Lumansari, Kecamatan Gemuh, Desa Gedong, Kecamatan Patean dan Kelurahan Jotang, Kecamatan Kendal.
“Sedangkan untuk bencana tanah longsor tercatat terjadi di Desa Tirtomulyo, Kecamatan Plantungan,” imbuhnya.
Selain itu, Sigit juga menyampaikan, beberapa fasilitas umum dan sarana prasarana juga ikut tergenang banjir.
“Yaitu kantor BPBD Kendal, Kantor DPRD Kendal, Lapas Kendal, RSUD dr Soewondo Kendal, kompleks kantor Bupati atau Pendopo Kendal, dan SMKN 4 Kendal,” bebernya.
Sementara untuk tempat pengungsian, saat ini terdata di Desa Kebonadem, di Masjid Baitul Muttaqin sebanyak 114 Jiwa, dan di MTS NU Al Hidayah sebanyak 12 Jiwa.
Kemudian di Desa Kumpulrejo, di Masjid Jami’ Baitussyukur 50 KK, Desa Cepiring mengungsi di rumah tetangga yang aman, dan Desa Brangsong di Musala Baitul Mu’minin 55 Jiwa.
“Untuk lokasi dapur umum yang sudah kita buat, yaitu di Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, di Desa Kebonadem, Kecamatan Brangsong, di Desa Karangtengah dan di Desa Sumberejo, Kecamatan Kaliwungu,” pungkas Sigit. (Mash).