KENDAL, lintasjateng.com – Dalam rangka Halal Bi Halal, Nahdlatul Ulama (NU) beserta Badan Otonomi (Banom) Desa Weleri mendatangkan penceramah Ustazah Mumpuni Handayayekti dari Kabupaten Cilacap, Sabtu 29 Mei 2023.
Halal Bi Halal digelar di Lapangan Gelora Weleri dengan tema Bulan Ramadan Ditambahkan Rejeki Bagi Orang-orang Beriman.
Hadir pada acara tersebut Plt Camat Weleri, juga dihadiri, Plt Camat Weleri, Moh Fatkhurahman, Kapolsek Weleri, AKP Ruslan, Rois Syuriah MWC NU Weleri, H Ali Maskun, Ketua Tanfidiyah NU Weleri, H Taubat, Ketua PAC Ansor Weleri, Fajar, serta ribuan jamaah.
Dalam sambutannya Ketua Panitia Nur Wahyudi mengatakan, pengajian ini digelar dalam rangka halal bi halal bersama seluruh warga Nu di Desa Weleri dan Kecamatan Weleri.
“Kami mengucapkan Minal aidin walfaizin kepada segenap hadirin yang dengan semangat datang pada acara pengajian ini. Semoga kita bisa mendapatkan ilmu yang manfaat,” ujarnya.
Plt Camat Weleri, Moh Fatkhurahman, mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah bagi seluruh umat muslim terutama di Kecamatan Weleri. Dirinya menyampaikan Idul Fitri merupakan momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan.
“Semoga hikmah dalam menjalankan puasa Ramadhan bisa menginspirasi kehidupan selanjutnya, dapat menjadikan kita sebagai pribadi yang tangguh dan peduli. Dengan memperbanyak silaturahim saat idul fitri semoga menjadikan komunikasi antar keluarga, tetangga, dan masyarakat lebih akrab,” beber Plt Camat Weleri.
Sementara, Ustazah Mumpuni Handayayekti dalam Mauidhohnya, menyampaikan, bahwa orang yang beriman tidak akan pelit, juga akan banyak rezekinya, dan ini bisa di buktikan dengan acara halal bil halal dan pengajian.
“Kita sebagai orang islam pada saat bulan Ramadhan di gembleng ibadah selama sebulan penuh maka di bulan Syawal harus lebih lebih semangat lagi dalam melaksanakan ibadah,” ujar Ustazah Mumpuni.
Ditambahkan, bulan Ramadhan pintu syurga di buka, pintu neraka di tutup dan setan di ikat tetapi kenyataannya banyak manusia yang tidak puasa, maka setelah Ramadhan, orang yang mendapatkan Idul fitri adalah orang yang melaksanakan puasa.
“Dan di Hari Raya Idul Fitri, meminta maaf bukan sekedar jabat tangan dengan mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin tetapi harus dengan keikhlasan lahir dan batin terhadap manusia dan Allah SWT,” imbuhnya.(Win).