Kendal  

Hadiri Ground Breaking Pabrik Kendaraan Listrik, Bupati Kendal Pastikan Pertumbuhan Industri dan Investasi Berdampak pada Penurunan Angka Pengangguran

KENDAL, lintasjateng.com – Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kendal terus memastikan pertumbuhan industri dan investasi berdampak pada penurunan angka pengangguran di Kabupaten Kendal.

Hal ini ia sampaikan saat menghadiri acara Ground Breaking pembangunan pabrik PT. Sunra Asia Pacific Hitech di Kawasan Industri Kendal, Jumat 4 Mei 2024.

Menurutnya, fokus Pemkab Kendal fokus yaitu ingin memastikan dampak dari pertumbuhan Industri dan investasi berpengaruh dan berbanding lurus pada penurunan angka pengangguran di Kendal. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya angka pengangguran di Kabupaten Kendal.

“Terbukti pada tahun 2023 angka pengangguran menurun dari 7,5 persen menjadi menjadi 5 persen atau menurun 1,5 persen tertinggi di Jawa Tengah,” terang Bupati Kendal.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Sunra Asia-Pacific High-Tech yang sudah mempercayakan untuk berinvestasi di Kawasan Industri Kendal.

“Dalam kesempatan ini, kami sampaikan pertumbuhan industri di Kabupaten Kendal tahun 2023 ini cukup signifikan, yaitu pertumbuhan investasi meningkat seratus persen dari 50 triliun menjadi 100 triliun,” tutur Bupati Dico.

Bupati Kendal menambahkan, maka dari dampak positif tersebut, Pemkab Kendal terus memberikan fasilitasi kepada para pelaku investasi, sehingga dapat semakin baik dan meningkat secara signifikan.

Selain itu, Bupati Dico menjelaskan, lahan KEK 1000 hektare akhir tahun 2024 akan habis digunakan para investor, namun masih ada penambahan perluasan, karena di Kabupaten Kendal masih ada lahan yang bisa digunakan untuk Industri sekitar 2-3 ribu hektare lagi.

Ia berharap, perluasan lahan tambahan untuk para laku usaha, nantinya juga dapat diberikan fasilitasi kemudahan dari Pemerintah Pusat untuk menjadi kawasan ekonomi khusus, sehingga bisa berkembang lebih cepat untuk menjadi pusat ekonomi baru yang ada di Kabupaten Kendal maupun di Jawa Tengah.

Bupati Kendal juga tak lupa mendokan, agar perusahaan dan seluruh investasi bisa berjalan dengan lancar dan cepat produksi, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk 3000 orang karyawan khususnya masyarakat Kendal.

Baca Juga  Gelar Silaturahmi Ramadhan, Kapolres Ajak Bergandeng Tangan Ciptakan Keamanan

Acara juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika pada Kementerian Perindustrian RI, Taufiek Bawazier, Direktur Utama PT KIK, Didik Purbadi, Commissioner of PT. Sunra Distributor Indonesia, Ismeth Wibowo, dan pimpinan PT Sunra, Zhang Chongsun, serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Pimpinan PT Sunra, Zhang Chongsun menyampaikan, atas nama dewan direksi Xinri Group, mengucapakan terima kasih yang setulus-tulusnya serta doa restu yang tulus kepada seluruh pimpinan dan tamu undangan atas kehadirannya.

“Didirikan pada tahun 1999, Xinri Group bergerak dalam penelitian dan pengembangan, produksi dan penjualan transportasi ramah lingkungan. Ini adalah perusahaan kendaraan listrik pertama di Tiongkok yang terdaftar di pasar A-share. Hubei, Guangdong dan Zhejiang, dengan kapasitas produksi tahunan hampir 10 juta unit. Produknya diekspor ke pasar Eropa, Amerika, dan Asia Tenggara, serta diekspor ke hampir 100 negara dan wilayah di seluruh dunia,” ujar Zhang Chongsun.

Menurut Zhang Chongsun, ketika pengurangan emisi karbon telah menjadi konsensus strategis penting yang dibentuk secara global oleh negara-negara Asia Tenggara, dipimpin oleh Indonesia yang memperkenalkan kebijakan untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik roda dua.

“Sebagai negara simpul penting di sepanjang Belt and Road, ekologi perjalanan ramah lingkungan (green travel ecology) Indonesia akan memainkan peran positif di Asia Tenggara. Maka, dengan latar belakang ini, Xinri Group secara aktif menanggapi inisiatif Indonesia untuk membangun ekologi perjalanan ramah lingkungan dan mendirikan Sunra Asia-Pacific High-Tech pada tahun 2023 untuk berinvestasi secara resmi di pasar Indonesia,” ungkap Zhang Chongsun.

Ia juga menjelaskan, perusahaan ini dibangun seluas 12,7 hektare dan akan dibangun 2 tahap, dengan total investasi sebesar sebesar US$ 120 juta. Untuk tahap pertama akan memakan waktu selama 18 bulan, dan nantinya akan menyerap 3000 orang tenaga kerja dengan memproduksi setiap tahunnya sebanyak 1 juta unit dengan pemasaran di Asean.

Baca Juga  Pemkab dan Kejari Kendal Tandatangani Mou Pendampingan Hukum

“Tentunya proyek ini akan membantu mewujudkan strategi ramah lingkungan dan rendah karbon yang diusulkan oleh Pemerintah Indonesia, sehingga lebih ramah lingkungan, nyaman, dan lebih hemat biaya,” tambah Zhang Chongsun.

Sementara Taufiek Bawazier menyampaikan, bahwa hungan yang sudah terjalin baik ini kedepan bisa lebih ditingkatkan lagi terkait investasi industri.

“Kami dari Kementrian Perindustrian sangat mengapresiasi atas pembangunan pabrik sepeda motor listrik PT. Sunra Asia Pacific untuk melengkapi ekosistem menuju zero emision. Jadi kita sudah canangkan tahun 2050 industri sudah net zero emision,” kata Taufiek Bawazier.

Ia juga mengungkapkan, bahwa bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kemenperin juga melakukan satu langkah cepat agar ekosistem kendaraan listrik bisa terbangun. Selanjutnya, sebagai pengetahuan juga, Pemerintah Indonesia melalui Kemenperin juga memberikan satu intensif per tanggal 1 Mei sudah mencapai 25 ribu unit kendaraan listrik terjual, yang artinya naik 118% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Artinya animo masyarakat untuk membeli motor listrik ini sangat tinggi, dan tentunya kami mengapresiasi adanya tambahan baru kapasitas satu juta unit. Ini menambah kekuatan baru pada ekosistem sepeda motor listrik,” ungkap Taufiek.

Menurut Taufiek, melihat banyak indikator yang menunjukan indonesia menjadi harapan investasi, dan dilihat dari indikator progres indeks selama 32 bulan berturut-turut ekspansif diatas 50, menunjukkan bahwa ketertarikan investasi di Indonesia dan pasar yang besar, sehingga Kemenperin mengeluarkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Artinya apabila pabriknya dibangun di Indonesia, maka produknya bisa ikut mekanisme pembelian dana-dana pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah, BUMN dan lain sebagainya.

“Kami dari Kementerian Perindustrian akan terus mendorong, agar investasi terus tumbuh di Kabupaten Kendal dan pencapaian investasi sangat besar, dan bisa menyerap tenaga lokal. Selain itu, harapannya produksi motor listrik yang dibangun di Kendal bisa diekspor ke Mancanegara,” harap Taufiek Bawazier.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − 13 =