Kendal  

Ketua Komisi D DPRD dan Disdikbud Kendal Tanggapi Menu MBG Memprihatinkan yang Viral di Sosmed

KENDAL, lintasjateng.com – Ketua Komisi D DPRD Kendal, Dedi Ashari Setyawan angkat bicara terkait isi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diunggah beberapa akun di media sosial, bahkan viral dengan beragam komentar dari para netizen.

Diketahui beberapa hari lalu sejumlah akun media sosial memposting beberapa menu MBG di sekolah di Kabupaten Kendal yang dinilai isi menu tersebut sangat tidak layak dan memprihatinkan.

Diantaranya postingan dari di instagram dengan akun liputan.kendal.terkini. dimana di akun tersebut diunggah beberapa foto menu MBG. Dalam menu tersebut terlihat ada nasi, potongan kecil ayam goreng, kering tempe, potongan sayur dan buah semangka. Unggahan lainnya yang lebih miris, adalah menu MBG yang hanya berisikan nasi, 1 irisan tempe goreng, 3 potong semangka, sedikit sayur,, dan agar-agar.

Serupa dipostingan intagram akun insta_kendal beberapa hari lalu juga memperlihatkan menu MBG, dimana nasi digantikan mi goreng, potongan wortel, 1 potongan telur dadar berukuran kecil, susu kotak berukuran sedang dan 4 butir buah kelengkeng. Belum diketahui di mana lokasi sekolah yang menerima menu MBG tersebut.

Baca Juga  Serius Atasi Persoalan Sampah, Pemkab Kendal Tanda Tangani MoU dengan Semen Gresik

“Menu MBG hari ini (21/8) di salah satu sekolah di Kabupaten Kendal, alhamdulillah ada susunya bolo,” bunyi postingan itu.

Ketua Komisi D DPRD Kendal, Dedi Ashari Setyawan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan resmi terkait kejadian tersebut. Sebagai Ketua Komisi C yang bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) pihaknya berencana melakukan kroscek ke dapur MBG maupun sekolah-sekolah di Kendal.

“Hari ini kita juga belum jelas terkait MBG itu ranahnya dinas apa, tapi sepengetahuan saya di Kendal sudah ada satgas pengawasan MBG. Cuma  itu karena itu kejadiannya disekolahan banti kedepan dengan Disdikbud akan kroscek ke dapur-dapur MBG dan sekolah agar kejadian yang di medsos ini tidak terulang lagi,” kata Dedi.

Politisi Partai Golkar ini menuturkan bahwa pemerintah pusat telah menerapkan petunjuk teknis (juknis) dan standart gizi dari Badan Gizi Nasional terkait menu yang harus disajikan  sehingga juknis ini harus benar-benar diterapkan dan dilaksanakan oleh pengelola dapur MBG.

“Saya kira sudah ada juknisnya terkait proteinnya seperti apa, susu atau lainnya. Dari Badan Gizi Nasional kan sudah ada standartnya. Harapan kami teman-teman pengelola MBG patuhi standart yang ada supaya tidak terjadi ramai lagi di lapangan,” harapnya.

Baca Juga  Ketua Komisi A Kendal Serahkan Bantuan Kepada Penderita Kanker Otak di Patean

Terpisah, Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay menjelaskan saat ini Pemkab Kendal saat ini tengah berproses dalam pembentukan Satgas MBG. Sehingga selama satgas ini belum terbentuk pihaknya mengaku belum dapat bertindak apa-apa jika ada kejadian seperti saat ini.

“Jadi selama ini yang melakukan pengawasan dari Badan Gizi Nasional. Jadi kami sementara ini hanya sebagai penerima. Kami belum bisa bertindak selama Satgas MBG ini belum terbentuk,” jelas Ferinando.

Ferinando mengungkapkan, pihaknya juga belum menerima keluhan dari sekolah maupun orang tua siswa terkait menu MBG.

“Untuk keluhan menu selama ini kita belum dapat laporannya,” tuturnya.

Ditambahkan, sampai saat ini program MBG belum menyasar semua sekolah di Kendal. Jumlah dapur MBB pun juga menurutnya masih sedikit.

“Masih banyak sekolah yang belum dapat. Kita lihat dapurnya saja masih 8-9 titik. Seharusnya ada 40 dapur,” tutupnya.(Win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

98 − 94 =