KENDAL, lintasjateng.com – Program kawasan kota tanpa kumuh (Kotaku) yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kekumuhan di Kelurahan Bandengan tidak diiringi dengan prilaku menjaga lingkungan oleh warga setempat.
Bahkan disekitar jalur pedestrian yang telah dibangun cantik dan bersih dilengkapi bangku serta lampu jalan, kini terlihat kotor dan banyak tumpukan sampah berserakan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal M Noor Fauzi saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya terus berusaha mengurangi tingkat kekumuhan Kotaku yang telah dibangun tahun 2023. Terkait masalah sampah pihaknya juga telah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Dari DLH juga sudah membangun TPS3R (Tempat Pembuangan Sampah dengan Metode Reduce, Reuse, Recycle) di Bandengan dan Karangsari. Harapannya setelah TPS3R itu difungsikan masyarakat bisa mengelola sampahnya,” unhkapnya.
Namun dengan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terutama dalam membuang sampah, M Noor Fauzi bersama pihak-pihak terkait akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada warga.
“Kita akan terus berikan edukasi agar kesadaran masyarakat dalam mengelola lingkungannya khususnya membuang sampah ini bisa meningkat,” imbuh M Noor Fauzi.
Sedangkan Asisten Complaint Handling Unit (CHU) Program KOTAKU, Yuli Ariyanto menyampaikan, guna mengurai permasalahan sampah, rencananya di tahun 2023, ada pemindahan parkir perahu dari dinas terkait. Selain itu juga ada pengerukan sedimen di sungai Kendal.
“Kami juga berharap, pengelola sampah atau KPP bidang persampahan yang sudah terbentuk di Kelurahan Bandengan segera beroprasi. Sehingga permasalahan sampah bisa cepat teratasi,” imbuhnya.
Terpisah, Lurah Bandengan Sutarjo yang dihubungi melalui sambungan telepon menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan kerja bakti bersama warga untuk membersihkan sampah.
“Kami sudah kerja bakti membersihkan sampah khususnya di wilayah RW 4, alhamdulillah ini sudah bisa teruraikan.,” beber Sutarjo. (Win).
