KENDAL,lintasjateng.com – Perpustakaan Daerah (Perpusda) di Kabupaten Kendal dijadikan sebagai salah satu percontohan perpustakaan yang dibangun dengan anggaran dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sukses dalam pengembangannya.
Hal ini disampaikan Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) saat melakukan pemantauan dan evaluasi terpadu pelaksanaan program pengembangan perpustakaan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Perpusda, Selasa, 17 Desember 2024.
Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso menjelaskan, Perpusda Kendal dinilai sebagai perpustakaan yang sangat progresif dalam mengimplementasikan kegiatan terutama yang memanfaatkan dukungan pemerintah pusat melalui pemberian DAK fisik pada tahun 2021.
“Dan sekarang sudah kelihatan sekali, sudah dikembangkan sedemikian rupa, dengan dukungan APBD. Dan kami sangat senang, sangat mengapresiasi upaya itu termasuk juga dengan mengoptimalkan berbagai layananyang sifatnya inklusif dan lain-lain,” ujar Joko Santoso.
Menurutnya, dibandingkan perpustakaan di daerah lain, Perpusda Kendal dinilai sudah sangat maju. Terlebih ditambah dukungan APBD yang cukup besar.
“Kalau daerah lain kita masih terus mendorong agar pemerintah daerah punya komitmen yang besar untuk memperkuat literasi masyarakat. Tapi saya kira juga kedepan perlu berupaya memanfaatkan dukungan swasta karena disini banyak industri, untuk program-,program yang berkelanjutan misalnya workshop, kursus dan lainnya,” ungkapnya.
Joko juga sangat mengapresiasi layanan yang diberikan Perpusda Kendal yakni tujuh haro berturut-turur dai jam 07.00 – 20.00 WIB.
“Layanannya sampai malam 7 hari terus menerus. Itu sangat kami apresiasi, kemudian dukungan tenaga, pengembangan program juga,” bebernya.
Bunda Literasi, Wynne Frederica atai Chacha Frederica mengaku senang dapat menyampaikan paparannya kepada Sekretaris Perpusnas dan Deputi Bapennas. Pada kesempatan tersebut Chacha menekankan pentingnya desain yang mengikuti perkembangan jaman sehingga membuat masyarakat tertarik membaca dan berkegiatan di Perpusda Kendal.
“Jadi desain ini dikerjakan tiga hari dan desain ini menyesuaikan jaman saat ini yakni desain yang instagramable. Idenya adalah kalau kita tidak mempunyai kebiasaan baca dipaksa suruh baca tidak mungkin. Tapi harus ada pancingannya. Anak jaman sekarang instagramable. Semua sosial media, Dan kita harus memberikan ruang itu. Setelah itu akan terbangun kebiasaan membacanya,” kata Chacha.
Sementara, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengaku bangga lantaran Perpusda Kendal menjadi salah satu contoh keberhasilan pembangunan melalui anggaran DAK.
“Dan ini Bappenas diajak kesini untuk keberlanjutan untuk DAK baik fisik dan non fisik. Perpusnas menganggap Perpusda ini cukup berhasil. Pemkab Kendal komitmennya dinilai cukup tinggi,” ungkapnya.