Sebagian Besar Pedagang Pasar Weleri Sudah Pindah ke Pasar Darurat

LINTASJATENG KENDAL – Perkembangan Situasi  pada hari keenam, pasca relokasi Pasar Weleri dan lapak pasar sayur yang berada di emplasemen KAI, terpantau kosong, Senin (3/1/2022).

Aktifitas kegiatan Pedagang di area pasar yang terbakar sudah di bongkar dan tidak  ada aktifitas  jual beli.

Bahkan akses masuk menuju Stasiun Weleri sudah dipasang pagar sementara. Selain itu, kegiatan di lokasi pasar sayur/buah di depan Pasar Weleri sudah tidak ada lagi kegiatan jual-beli.

Hal ini dikarenakan batas waktu akhir relokasi pasar Weleri yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Kendal, yakni Minggu (2/1/2022) pasar harus sudah di kosongkan.

Hal tersebut disampaikan Bupati Kendal Dico M Ganinduto, saat meninjau pasar Weleri 1, didampingi Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, Senin (3/1/2022).

Baca Juga  Tiga Paslon Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSUP Kariadi

Menurutnya, para pedagang pasar Weleri yang terbakar, sebagian besar sudah pindah dan bergeser ke Pasar Darurat di Terminal Bahurekso Kendal.

‘Alhamdulillah relokasi berjalan dengan baik dan lancar. Hari ini para pedagang sudah mengikuti apa yang jadi keinginan kita untuk relokasi di Pasar Darurar Terminal Bahurekso. Dan hari ini kita pastikan para pedagang sudah seluruhnya pindah dan tidak ada yang berjualan di sini,” terang Dico.

Bupati juga menyampaikan, untuk menjaga agar pedagang tidak ada yang berjualan di area pasar Weleri, maka di area Pasar Weleri akan dibuat pos penjagaan gabungan, yang nantinya akan berjaga selama 24 jam.

“Ya akan kita buat pos penjagaan agar tidak ada lagi yang berdagang di area Pasar Weleri 1, agar tidak ada yang berjualan disini sesuai dengan keinginan para pedagang yang direlokasi,” ungkap Dico.

Baca Juga  Mayat Pemuda yang Ditemukan Di Selokan Diduga Menjadi Korban Tindak Pidana, Polres Kendal Buru Pelaku

Selanjutnya, Bupati Kendal secara simbolis menutup gerbang masuk didampingi dinas terkait.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, tempat relokasi pasar darurat di Terminal Bahurekso bisa menampung sekitar 1.800 pedagang.

Baik berupa los maupun kios. Pedagang sudah bisa menempati sejak tanggal 28 Desember lalu, seiring selesainya pembangunan relokasi pasar darurat di Terminal Bahurekso.

“Kemarin saya cek sudah ada 95 persen yang jualan, yang pindah di Pasar Terminal Bahurekso. Karena sebagian ada yang berjualan di rumah atau tempat lain,” ujar Ferinando. (Mash).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

77 + = 80