KENDAL, lintasjateng.com – Ledakan yang diduga terjadi akibat racikan petasan yang dibuat salah seorang warda Dusun Besokor Desa Sidomukti Kecamatan Weleri mengakibatkan tiga orang mengalami luka bakar.
Ledakan terjadi akibat racikan petasan yang dibuat oleh anak dari pemilik salah satu rumah makan di Desa Sidomukti pada Kamis pagi sekira pukul 05.00 WIB di
Diantara tiga korban, dua diantaranya mengalami luka bakar yang cukup parah dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah Weleri.
Kapolres Kendal, AKBP Jamal Alam H saat di tempat kejadian perkara (TKP) membenarkan kejadian tersebut. Disampaikan, dari tiga korban, dua diantaranya mengalami luka parah yakni anak dari pemilik rumah makan yang diduga sebagai pelaku yang meracik petasan yakni Yulio Ferdinan Wildan (17).
“Kemudian Suparman (44) sebagai security rumah makan Alam Asri, ini mengalami luka bakar 60 hingga 70 persen, sementara sudah dirawat di RSI Weleri. Yang satu korban rawat inap jalan atas nama dari Deni Septiyanto (18) yang merupakan karyawan rumah makan tersebut,” terangnya.
AKBP Jamal Alam menjelaskan, kejadian bermula saat pelaku sekaligus korban Yulio yang tengah meracik dan membuat petasan dengan menggunakan selongsong tabung kertas dan menggunakan paku sebagai alat untuk memadatkan bubuk mercon tersebut.
“Pada saat memadatkan kertas, memadatkan obat mesiu itu menggunakan paku sehingga ada tekanan yang berlebihan yang menimbulkan percikan. Sehingga terjadi ledakan,”ungkap AKBP Jamal Alam.
Menurut Kapolres, dari bukti yang didapat dari handphone milik pelaku, bubuk mesiu ia dapatkan dengan cara membeli di toko online seharga sekitar Rp 100 ribu dengan berat satu kilogram.
“Di TKP sudah diolah TKP Tim Inavis, Tim Gegana Brimob Polda Jateng dan dukungan dari Labfor. Dari hasil penyelidikan sementara bubuk mesiu itu dibeli menggunakan aplikasi online pada tanggal 24 Maret 2023. Bukti ini didapatkan dari HP pelaku,” imbuh Kapolres Kendal.
AKBP Jamal Alam membeberkan, ada lima saksi yang telah diperiksa termasuk orang tua pelaku sekaligus pemilik rumah makan yakni Suwarti yang tengah memasak didapur saat kejadian ledakan.
“Ada lima saksi termasuk orang tua pelaku, yang kedua koban Deni yang luka ringan, yang ketiga masyarakat di sekitar TKP,” bebernya.
Kapolres menegaskan, sejak awal Ramadhan pihaknya telah melaksanakan operasi petasan, mercon hingga kembang api secara maksimal. Bahkan telah mengamankan enam orang pelaku dengan barang bukti petasan 20 – 70 kilogram selama operasi Pekat.
“Kita juga menghimbau untuk seluruh masyarakat agar tidak menggunakan petasan atau tidak man petasan karena sangat membahayakan. Walaupun kita tau ini budaya turun temurun tapi kita tetap menghimbau untuk tidak menggunakan petasan,” tegasnya.(Win).