SLEMAN, lintasjateng.com – Detik-detik akhir tahapan pemugutan suara, Relawan Jaringan Ganjar Nusantara (JAGA-NU) semakin gencar bergerak memberikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 03.
Seperti yang dilakukan JAGA-NU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama warga, tokoh agama, kiai, ulama dan santri yang mendeklarasikan diri untuk memenangkan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Deklarasi tersebut digaungkan saat kegiatan Ngaji Kitab Fakhurrozi bersama KH Asyhari Abta di Pondok Pesantren Tegalsari, Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman. Selain itu, para Kyai, Ulama, Tokoh, Santri dan dan Warga Nahdliyyin DIY juga mengaji dan melaksanakan doa bersama untuk kemenangan paslon Ganjar-Mahfud pada 14 Februari 2024 mendatang.
Beberapa tokoh kiai dan pengasuh pondok pesantren hadir dalam deklarasi tersebut, diantaranya:
1. KH. Asyhari Abta, Pengasuh Pon Pes Tegalsari, Mustasyar PWNU DIY.
2. KH. Ijtabahu Robbuhu, Pengasuh Komplek Arafah Pon Pes Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta.
3. KH. Beny Susanto, Pengasuh Pon Pes Sunan Kalijaga, Wakil Katib Syuriah PWNU DIY.
4. Prof. Dr. KH. Rochmat Wahab, Mantan Ketua PWNU DIY
5. KH. Abdul Halim Nasution, Wakil Ketua PCNU Kota Yogyakarta.
6. Kiai Alwi Fuadi, Pimpinan Majelis Taklim Manakib Syekh Abdul Qosir Al Jailani Yogyakarta, Rais Syuriah MWCNU Depok.
7. Kiai Ngabdul Haq Mshurori, Kaji Selusin Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
8. Drs. KH. Suharto, Pengurus PCNU Sleman.
9. KH. Rahmat Fauzi, Pengasuh Pon Pes Ki Hajar Dewantara Sleman, Yogyakarta.
10. KH. Ahmad Rozi, Mustasyar PCNU Sleman.
11. KH. Siswanto, Pengurus MWCNU Depok Sleman.
Ketua JAGA-NU DIY, Kiai Muhammadun, MSI yang juga Pengasuh Ponpes Bil Qolam Wonocatur Banguntapan, Bantul, menekankan deklarasi tersebut merupakan bentuk dukungan nyata dan semangat juang JAGA-NU DIY untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
“Dukungan dari ulama, kiai, santri dan warga Nahdliyin untuk memenangkan Ganjar Mahfud di detik-detik masa akhir kampanye,” tuturnya, Sabtu 10 Februari 2024.
Sementara Pengasuh Ponpes Tegalsari, KH Asyhari Abta menegaskan bahwa sosok Ganjar adalah calon pemimpin yang paling sederhana. Menurutnya Ganjar mampu merasakan kondisi masyarakat bawah.
“Sebab Ganjar lahir dari bawah. Bukan hanya itu, Ganjar juga sosok yg sudah pengalaman dalam memimpin masyarakat di Jateng,” tutur Mustasyar PWNU DIY itu.
Kiai Asyhari juga melihat Ganjar sebagai sosok yang bisa jadi solusi dalam pemberantasan korupsi.
“Ganjar tidak punya riwayat hitam atau negatif. Seperti korupsi, kolusi dan nipotisme. Apalagi didampingi Prof Mahfud yang dikenal sebagai panglima hukum,” tegasnya.(Win).