KENDAL, Lintasjateng.com – Pemerintah Kabupaten Kendal mengerahkan seluruh stakeholder baik TNI, Polri, ASN, pelajar, ormas dan lainnya untuk kerja bakti massal membersihkan sampah dan lumpur di lokasi yang terdampak banjir bandang akibat tanggul yang jebol di Desa Kebonharjo Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jumat 24 Januari 2025.
Pj Sekda Kendal saat memimpin kegiatan kerja bakti massal mengatakan, kerja bakti pembersihan sampah dan lumpur ini diikuti diikuti sekitar 2.000 orang, baik ASN, TNI, Polri, pelajar, ormas, relawan dan lain sebagainya.
“Kita melaksanakan operasi kemanusian yaitu pembersihan sampah dan lumour paska banjir yang dialami warga di Patebon. Kita kerahkan semua dari TNI, Polri, ASN, ormas, pelajar dan masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa membantu warga yang terdampak kebanjiran,” kata Pj Sekda.
Ia menyampaikan, setidaknya ada kurang lebih 2.000 orang yang ikut membantu dalam kerja bakti massal ini. Adapun area kerja bakti massal dilakukan di seluruh area yang terdampak banjir termasuk di pemukiman warga.
“Harapan kami memang dengan kehadiran kita akan membantu kesusahan yang dialami masyarakat yang terdampak banjir.
Semua membantu maayarakat membersihkan sisa-sisa banjir, seperti sampah dan lumpur yang masih menjadi permasalahan di lingkungan perumahan warga,” ungkap Agus.
Ditambahkan, hingga saat ini masih ada genangan air di sejumlah pemukiman warga. Sejumlah warga juga ada yang masih mengungsi di tempat-tempat pengungsian.
“Masih ada beberapa warga yang mengungsi karena memang kondisi rumah yang belum bisa ditempati. Genangan air masih ada di sekitar dusun Babadan ini tadi malam kita sudah upayakan penyedotan oleh BPBD,” imbuhnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Aris Irwanto mengatakan, dukungan dari seluruh pihak dalam pembersihan sampah banjir ini sangat membantu. Ia menyebut sampah-sampah banjir tersebut nantinya akan dibuang di TPA Jatirejo Ngampel.
“Terkait sampah pasca banjir ini adalah sampah spesifik yang tidak boleh dibuang di TPA Darupono, makanya kita sediakan TPA yang sudah tutup akan kita buka lagi khusus untuk sampah paska banjir yaitu di Jatirejo. Kepada masyarakat yang ingin membuang sampah paska banjir bisa ke TPA Jatirejo. Tidak di TPA Darupono,” ujar Aris Irwanto.
Ditambahkan, dampak lingkungan pasca banjir tentunya membuat produksi sampah semakin tinggi. Selain itu juga berdampak pada kebersihan lingkungan yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan hingga penyakit seperti demam berdarah.
“Kami berharap warga aktif untuk membersihkan lingkungan dan sampah yang ada di dalam rumah agar tidak dijadikan sarang nyamuk,” pungkasnya.(Win).