Ketuk pintu langit, JAGA-NU Pekalongan Istighosah Demi Kemenangan Paslon 03

PEMALANG, lintasjateng.com – Warga Nahdlotul Ulama (NU) kultural dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Tegal, Kota Tegal, Brebes, Pemalang dan Batang yang tergabung di Relawan Jaringan Ganjar Nusantara (JAGA-NU) Karasidenan Pekalongan Raya bersama-bersama mengetuk pintu langit demi kemenangan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pemilihan Presiden pada 14 Februari 2024 mendatang.

Relawan JAGA-NU dari berbagai lapisan warga Nadliyin, khususnya dari kalangan kiai, gus, ustaz dan guru ngaji tersebut megetuk pintu langit dengan menggelar halaqoh istighosah yang menjadi penutup dari rentetan kampanye yang sudah dilaksanakan.

Ketua JAGA-NU Kabupaten Brebes, Muslihudin menyatakan kegiatan halaqoh istighosah tersebut untuk mendoakan paslon 03 agar bisa menjadi pemimpin Indonesia di 2024.

“Tujuan istighoasah ini mendoakan pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar dan Mahfud agar dimenangkan dalam pemilu tahun 2024 ini“ ujar , Sabtu 10 Februari 2024 malam.

Baca Juga  Pelaku Pencurian Sawit Lellga Kasusnya Diselesaikan secara Restorative Justice

Menurutnya banyak alasan kenapa para NU kultural mendukung Ganjar-Mahfud. Diantaranya mereka dinilai sebagai sosok capres-cawapres yang betul-betul lahir dari kalangan rakyat jelata. Sehingga dapat merasakan resonansi kebatinan rakyat yang terhimpun dalam 21 program yang lahir dari rahim rakyat.

“Ganjar-Mahfud sosok yang paling cocok memimpin Indonesia sekarang. Karena kesederhanaannya. Mereka sangat dekat dengan rakyat terutama para ulama, kiai, maupun Ustaz itu terlihat dari program-programnya,” ujar pria yang akrab disapa Gus Muslih ini.

Adapun program itu lanjutnya, seperti kesejahteraan (memakmurkan) Masjid, para guru ngaji. Dimana para Guru ngaji atau Ustaz ini merupakan para pejuang akar pejuang akar rumput NU.

Baca Juga  Hadiri Takziah di Rumah Ridwan Kamil, AHY Sampaikan Belasungkawa Untuk Eril

“Guru ngaji adalah motor penggerak, pemelihara budaya dan tradisi NU. Juga yang mengarahkan para orang tua warga Nahdliyyin untuk menyekolahkan anak-anaknya ke pesantren,” jelasnya.

Gus Muslih menambahkan, tanpa guru ngaji maka pesantren-pesantren akan sepi santri. Sehingga menurutnya dengan mensejahterakan guru ngaji secara langsung sama dengan melestarikan pondok pesantren.

“Dengan Agama akan merubah mental manusia yang bermoral dan beretika. Untuk menciptakan generasi itu adanya di pesantren,” tegas Gus Muslih

Ia juga menyebut, alasan lain mendukung Ganjar-Mahfud adalah karena keduanya dianggap nasionalis tapi religius. Mereka mau merangkul pesantren-pesantren.

Maka dari itu malam ini kami mendoakan mereka semoga memenangkan pemilu 2024-2029. “Sehingga Indonesia maju, dan manusianya lebih bermoral dan beretika terutama generasi muda dan generasi masa mendatang,” tandasnya. (Win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

61 + = 62