Kendal  

Bupati Kendal : Dugderan Masjid Agung Kendal jadi Sarana Promosi Wisata Religi

KENDAL, lintasjateng.com – Dugderan sudah menjadi tradisi bagi sebagian umat Islam dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadan. Seperti tahun sebelumnya tradisi kirab grebeg gunungan dan dugderan kembali dilaksanakan di Masjid Agung Kendal, 28 Februari 2025.

Rangkaian kegiatan tradisi dugderan di Masjid Agung Kendal meliputi, kirab grebeg gunungan hasil bumi, doa dan nyekar wallyullah, penampilan kesenian dan lagu religi, pemukulan bedug, dan karnaval syiar ramadan.

Ketua Takmir Masjid Agung Kendal yang sekaligus juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kendal, KH Asroi Tohir menjelaskan, tradisi dugderan ini merupakan bentuk kegembiraan umat Islam di Kabupaten Kendal dalam menyambut bulan puasa.

“Bulan Ramadan itu adalah bulan yang dimuliakan. Dugderan ini ekspresi rasa gembira menyambut ramadan. Ini sesuai hadist nabi bahwa siapa yang merasa bergembira menyambut datangnya ramadan maka Allah akan membebaskannya dari jilatan api neraka. Nah hadist ini menginspirasi, makanya ada megengan, dugderan,” ujar KH Aroi Tohir.

Baca Juga  Festival SCTV 34 Dimeriahkan Beragam Acara dan Artis Ibukota

KH Asroi Tohir menerangkan, dalam kegiatan dugderan ini juga ada kirab gunungan hasil bumi yang menandakan rasa syukur terhadap hasil-hasil pertanian yang melimpah di Kendal.

“Karena banyak juga masyarakat yang bergerak di usaha pertanian. Maka ini kami tampilkan grebeg gunungan ini sebagai ekspresi lambang kemakmuran,” terang KH Asroi Tohir.

Ia menyampaikan, selain kirab grebeg gunungan dan dugderan, Masjid Agung Kendal juga digelar bazar kuliner ramadan di halaman masjid setiap hari selama bulan puasa dengan menggandeng para pelaku UMKM sekitar.

“Kita juga tawarkan kepada teman-teman UMKM untuk beejualan jajanan dan makanan untuk berbuka puasa selama ramadan, kita sediakan tenda,” ungkapnya.

Acara kirab grebeg gunungan dan dugderan dibuka oleh Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari. Menurut bupati, dugderan merupakan tradisi menyambut bulan suci ramadan yang juga mencerminkan nilai-nilai kehidupan dari para pendahalu, menjadi sebuah warisan budaya yang mengajarkan pentingnya berbagi dan mejaga keharmonisan masyarakat, sehingga harus terus dilestarikan.

Baca Juga  Pindah Tugas ke Kejagung, Kajari Kendal Harap Programnya Dapat Dilanjutkan

“Mari kita sambut dengan suka cita, untuk itu saya mengajak seluruh pihak untuk mempersiapkan diri secara maksimal dengan meningkatkan kesadaran spiritual dan memperkuat iman, dan menguatkan ilmu agama agar semakin memahami makna dan keutamaan ibadah selama bulan Ramadhan,” tutur Bupati Kendal.

Ia juga menyambut baik dilaksanakan kegiatan kirab budaya ini, karena sebagai bentuk promosi wisata religi Kabupaten Kendal dengan ikon Masjid Agung Kendal, dan ziarah makam Wali Joko, Wali Hadi, dan Wali Gembyang, serta dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah.

Pihaknya juga memohon doa restu dari seluruh masyarakat Kendal, agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal bisa berjalan dengan baik dan lancar.

“Ini adalah Ramadhan pertama kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kendal, dan saya menyakini bulan suci ini membawa keberkahan bagi Pemerintah Kabupaten Kendal dan seluruh masyarakat Kendal,” tutur Bupati Dyah Kartika Permanasari.(Win).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 3 = 2