Kendal  

38 Tahun Mangkal Jualan Tahu Campur di Gedung DPRD Kendal, Haji Munawir : Pak Amin Langganan Saya

LINTASJATENG, KENDAL – Tahu Campur atau Tahu Gimbal, adalah makanan khas dari daerah eks Karesidenan Semarang khususnya di wilayah Pantura. Yakni Kota Semarang, Kabupaten Grobogan, Demak dan Kendal.

Makanan yang terdiri dari tahu goreng, sayuran, gimbal (bakwan) udang dan potongan lontong, ditambah dengan kuah kacang goreng yang ditumbuk kasar, menjadikan tahu campur cocok untuk santapan makan siang.

Seperti yang dilakoni Amin (70) warga Kelurahan Karangsari Kabupaten Kendal. Ia mengaku sudah berjualan Tahu Campur di komplek DPRD Kendal dan Kota Kendal sejak tahun 1983.

Kakek dengan empat anak laki-laki dan sembilan cucu tersebut, memulai jualan tahu campur atau tahu gimbal sejak memakai pikulan.

“Saya memulai jualan tahu gimbal ini sejak tahun 1983 atau sudah sekitar 38 tahun. Dulu saya masih pakai pikulan, keluar masuk gedung DPRD ini, kemudian keliling ke kampung-kampung juga,” ujarnya, Senin (24/1/2022).

Amin yang berjualan tahu campur sejak tahun 1983 di area Gedung DPRD Kendal

Menurut Amin, ia memilih berjualan di komplek Gedung DPRD, karena banyak anggota dewan yang jadi pelanggannya.

Baca Juga  Silaturahmi Dengan Awak Media, Mujib Rohmat Sampaikan Empat Pilar Kebangsaan

“Ya gak semua pelanggan. Cuma kalau pas lagi ada acara, seperti rapat paripurna atau pas ada rapat komisi, juga kadang pas ada kunjugan tamu, jualan saya habis diborong,” terangnya.

Amin mengungkapkan, sebenarnya racikan bumbu yang ia bikin sama kebanyakan orang membuat tahu gimbal atau tahu campur.

“Ya biasa aja bumbu dan racikannya. Ada gimbal udang, tahu goreng, kacang goreng ditumbuk kasar bersama gula jawa, kuah kacang. Kemudian ada sayuran seperti kol, tauge, seledri, bawang merah goreng, dan ditambah kecap. Untuk menambah rasa manis ya saya kasih kecap. Itu saja,” ungkapnya.

Ia juga mengaku setiap hari berangkat dari rumah untuk berjualan pukul 10.00 WIB dan pulang sekitar pukul 17.00 WIB.

“Ya kalau sudah laku banyak biasanya pulang jam lima sore, tapi kalau masih sedikit lakunya, kadang pulang habis maghrib. Ya suka duka sudah saya jalani selama puluhan tahun. Saya bersyukur masih bisa berjualan dan Alhamdulillah masih ada yang beli tahu campur,” kata Amin.

Baca Juga  Polisi Gelar Rekontruksi Penemuan Mayat di Pantura Kendal Korban Tawuran
Pak Amin dan Gerobaknya di area komplek Gedung DPRD Kendal
Pak Amin dan Gerobaknya di area komplek Gedung DPRD Kendal

Sementara itu salah satu anggota dewan yang menjadi langganan Amin adalah Munawir, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kendal. Ia mengaku, sudah bertahun-tahun menjadi pelanggan setia Amin.

“Yang bikin enak itu racikan sambel kacangnya yang pas, terus ada kerupuk petisnya. Jadi ngangeni,” kata Munawir yang sudah menjabat anggota dewan empat periode.

Menurut Ketua Komisi A tersebut menambahkan, kadang ia merasa ada yang kurang saat berdinas di kantor DPRD Kendal, jika belum menyantap tahu campurnya Amin.

“Ya kalau pas ada rapat paripurna atau pas rapat komisi bersama dinas terkait, saya selalu sempatkan menyantap tahu campurnya pak Amin ini. Soalnya, saya sudah langganan lama sama beliau,” ujar Munawir. (Mash).

Keterangan foto : H Munawir Ketua komisi A yang juga ketua fraksi,menjabat sebagai Anggota DPRD kendal empat periode. (Mash)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 3 = 3