KENDAL, lintasjateng.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kendal menyalurkan dana paceklik berupa beras kepada 2.400 nelayan di lima TPI di Kendal, Kamis 19 Januari 2023.
Bantuan beras paceklik ini diberikan kepada semua nelayan yang selama ini telah menjual hasil tangkapan melautnya di di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Kepala DKP Kendal, Hudi Sambodo saat mendistribusikan beras paceklik di TPI Tawang Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari mengatakan, ada sekitar 2.400 nelayan di lima TPI di Kabupaten Kendal yang menerima dana paceklik berupa beras. Jumlah tersebut masih sekitar 30% dari total jumlah nelayan di Kabupaten Kendal.
“Yang menerima sekitar 2.400 nelayan di TPI Tawang Desa Gempolsewu, Sendangsikucing, Tanggul Malang, Bandengan dan Karangsari. Kalau di Gempolsewu ini kita bagikan sekitar 740 paket, masing-masing menerima 5-30 kilogram beras,” terang Hudi Sambodo.
Hudi Sambodo menjelaskan, para nelayan yang telah menjual hasil tangkapannya melalui TPI akan mendapatkan dana saving dan dan paceklik. Dimana dana saving diberikan dalam bentuk uang, sementara dana paceklik diberikan dalam bentuk beras.
“Dana saving sudah kita berikan dalam bentuk uang sesuai dengan jumlah berapa kali jumlah lelang. Dana paceklik diberikan dalam bentuk beras,” jelasnya.
Dirinya berharap, pemberian beras paceklik dan dana saving tersebut bisa membantu para nelayan yang tidak bisa melaut saat cuaca ekstrem. Selain itu dirinya juga berharap 70% nelayan yang belum ikut lelang di TPI bisa segera mengikuti lelang.
“Bantuan beras paceklik ini diharapkan bisa membantu meringankan beban para nelayan terutama saat musim paceklik karena tidak bisa mencari nafkah. Dan yang belum ikut lelang itu kan masih ada 70 persen kita berharap kedepan bisa lelang di TPI,” harap Kepala DKP Kendal.
Ketua KUD Mina Jaya Kendal, Pudjiharto menerangkan, setiap nelayan yang menjual hasil tangkapannya di TPI setiap tahunnya akan mendapatkan dana paceklik. Sementara untuk dana saving akan diterima setiap enam bulan sekali.
“Jadi semua itu kita himpun dari dana retribusi lelang yang dikelola KUD Mina Jaya. Tahun ini total beras yang kita bagikan ada 10 ton lebih. Pada dasarnya nelayan akan menerima dana saving dan dana sesuai dengan jumlah yang mereka lelang,” ujarnya.
Ditambahkan, untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, KUD Mina Jaya terus berupaya memberikan pelayanan yang baik dengan program-program diantaranya pemberian dana sosial berupa santunan bagi nelayan yang meninggal dunia di tengah laut sebesar Rp 2 juta dan Rp 1 juta bagi yang meninggal di darat.
“Syaratnya melengkapi surat keterangan dari pemerintah desa, dan rekomendasi dari ukun Nelayan serta Kepala TPI setempat. Kemudian juga bagi nelayan yang sakit akan dibantu untuk berobat sebesar Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu,” tambah Pudjiharto.
Sementara menanggapi masih adanya 70% nelayan yang belum menjual hasil tangkapannya melalui lelang di TPI pihaknya akan berupaya memberikan pendekatan maupun sosialisasi kepada para nelayan.
“Harapannya semua nelayan di Kendal ini bisa mengikuti lelang di TPI,” tandasnya.
Sementara salah seorang nelayan Desa Gempolsewu, Ahmad Jumari mengaku bersyukur telah mendapatkan dana saving sebesar Rp 400 ribu dan beras paceklik sebesar 30 kilogram.
“Saya setiap tahun dapat. Alhamdulillah sangat membantu terutama saat musim paceklik sekarang ini kan tidak bisa melaut karena cuaca buruk,” ungkapnya.(Win)