KENDAL, lintasjateng.com – Untuk meningkatkan kemampuan para pengemudi ambulans dan relawan dalam memberikan pertolongan awal kepada pasien sebelum tim medis tiba, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewondo Kendal menggelar pelatihan pertolongan pertama, Selasa 25 Februari 2025.
Pelatihan diikuti sebanyak 50 pengemudi ambulans dan relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan, seperti Lazisnu, Lazismu, serta ambulans desa maupun perusahaan.
Direktur RSUD dr Soewondo Kendal, dr Saikhu menjelaskan bahwa pelatihan ini diadakan sebagai bentuk sinergi antara rumah sakit dan relawan ambulans. Serta mempererat hubungan kerja sama.
Ia menyebut, dalam pelatihan ini juga para sopir ambulans dibekali dengan keterampilan dasar medis. Sehingga diharapkan mereka dapat memberikan pertolongan pertama jika suatu saat menghadapi situasi darurat.
“Sopir ambulans tidak hanya menjadi pengantar pasien, tetapi juga mampu memberikan bantuan awal bagi korban kecelakaan, pasien dengan gangguan pernapasan, atau ibu hamil yang akan melahirkan saat tenaga medis belum tersedia,” terang dr Saikhu.
Dipaparkan, selain sebagai bentuk menjalin kerjasama yang baik antara sopir ambulans dan RSUD Kendal, pelatihan ini juga memberikan bekal pertolongan pertama yang harus dilakukan sopir ketika menolong pasien kecelakaan atau bencana.
.
‘”Sehingga tidak harus menunggu petugas medis, sopirpun bisa melakukan pertolongan partama. Kegiatan ini kami awali dari sopir ambulans wilayah atas dulu. Nantinya semua sopir ambulans yang ada di Kendal akan kita rangkul dan dibekali ilmu medis pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan,” ungkap Direktur RSUD Kendal.
Salah seorang sopir ambulans dari wilayah Sukorejo, Masroh menyambut baik kegiatan pelatihan ini. Menurutnya selama ini banyak sopir ambulans yang tiba lebih dahulu di lokasi kecelakaan atau bencana, tetapi tidak bisa memberikan pertolongan karena kurangnya pengetahuan medis.
“Pelatian ini sangat dibutuhkan sekali oleh driver dan co driver ambulans, sebab kalau tidak tahu cara menolong bisa jadi fatal. Namun jika sudah tahu pertolongan pertama yang harus dilakukan seperti apa tidak harus menunggu tim medis driver sudah bisa melakukan. Kemudian baru membawa pasien ke rumah sakit terdekat,” jelas Masroh
Dalam pelatihan ini peserta diberikan materi terkait bagaimana cara menangani pasien dengan sesak napas, teknik mengangkat korban kecelakaan yang mengalami cedera, serta membantu ibu hamil yang akan melahirkan.
Pelatihan ini mencakup berbagai materi praktis, seperti teknik resusitasi jantung paru (RJP), cara memindahkan korban dengan cedera tanpa memperparah kondisi, serta metode memberikan pertolongan pertama pada pasien dengan gangguan pernapasan.
Para peserta juga diberikan simulasi langsung untuk memastikan pemahaman mereka dalam menangani berbagai situasi darurat. Sehingga, melalui pelatihan ini, para sopir ambulans tidak hanya berperan sebagai pengantar pasien tetapi juga sebagai tenaga penolong awal yang dapat menyelamatkan nyawa sebelum tenaga medis tiba di lokasi kejadian.(win).