Kendal  

Wabup Kendal Hadiri Haflah Akhirussanah dan Wisuda MI NU 31 Jatipurwo

KENDAL, lintasjateng.com – Madrasah Ibtidaiyah (MI) menggelar Haflah Akhirussanah dan Wisuda Kelas VI MI NU 31 Jatipurwo Kecamatan Rowosari, Minggu Juni 2024.

Acara dihadiri Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki dan Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Kendal, KH Asro’i Thohir.

Dalam sambutannya, Wabup Kendal menyatakan pentingnya membekali ilmu agama kepada anak-anak.

“Ilmu pengetahun penting bagi generasi penerus, namun yang paling penting lagi adalah ilmu agama. Dengan membekali ilmu agama nantinyaa dapat menciptakan generasi yang mempunyai akhlakul karimah. Ajarkan anak-anak kita akhlak yang baik, InsyaAllah kedepan putra putri kita bisa menjadi pemimpin yang baik,” ujar Wabup Kendal.

Baca Juga  KPU Kendal Gelar Sosialisasi Dapil dan Alokasi Kursi Pemilu 2024

Kepala MI NU 31 Jatipurwo, Faqih Ashfihani menjelaskan, MI NU 31 Jatipurwo menggabungkan pembelajaran MI dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Ulya (MDTU). Dimana pihaknya mengajarkan pembiasaan lalaran nadhom setiap harinya.

“Jadi sekolah rasa pondok. Kami mengadakan pembiasaan, pagi lalaran nadhom, dan ini mungkin tidak dilaksanakan di sekolah-sekolah lain. Dan kita menjadi contoh bagi MI lainnya,” katanya.

Adanya adanya penggabungan tersebut menarik minat para wali murid untuk mendaftarkan putra-putrinya di MI NU 31 Jatipurwo. Bahkan menurutnya, karena tingginya antusias pendaftar membuat MI NU 31 kewalahan karena ruang kelas yang ada belum dapat menampung semua.

“Dengan penggabungan ini antusias wali murid untuk mendaftarkan anaknya semakin tinggi. Tapi karena ruangannya masih terbatas sehingga belum bisa menampung banyak murid,” imbuh Faqih.

Baca Juga  RSUD Kendal Launching Komunitas Pasien CKD Pada Peringatan Hari Ginjal Sedunia

Sementara Ketua MUI Kendal, Asro’i Thohir memberikan masukan agar sekolah tidak membatasi jumlah murid yang mendaftar meski dengan keterbatasan ruang kelas yang dimiliki.

“Semua murid yang mendaftar diterima semua. Dari pada kurang murid mending kurang ruang kelas. Lebih susah kekurangan murid dari pada kekurangan ruang,” jelas KH Asro’i Thohir.

Ia berpesan agar sekolah dapat menciptakan program-program yang inovatif. Sehingga dapat menciptakan generasi yang handa dan mempunyai akhlakul karimah.

“Jadi ini sudah waktunya, sekolah-sekolah berfikir mengembangkan potensi anak didiknya supaya tampil hebat,” ungkapnya.(win).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 3 = 1